INDONESIAONLINE – Kepolisian Resort Blitar Kota terus melakukan penyelidikan kasus ledakan bahan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kasus saat ini masuk dalam tahap penyidikan.

Kapolres Blitar Kota AKBP Agowiyono mengatakan, dalam kasus ledakan bahan petasan di Blitar pihaknya telah memeriksa 14 orang saksi. Namun jumlah saksi ini masih bisa bertambah. 

“Saksi 14,  mungkin masih bisa bertambah. Sedangkan untuk kasus sudah masuk tahap penyidikan,” kata Argo, Senin (27/2/2023).

Argo menambahkan, meski telah masuk tahap penyidikan, namun polisi belum bisa menetapkan tersangka. 

“Nanti untuk penetapan tersangka ada mekanisme yang dilakukan termasuk gelar dan tambahan bukti. Jadi ada dua belas bukti yang disita beberapa diantaranya masih menunggu hasil labfor. Ini nanti akan dievaluasi oleh penyidik untuk menetapkan tersangka ataupun adanya keterlibatan dari pihak lain,” terangnya.

Baca Juga  Foto Koruptor Dijual di NFT, Segini Harganya

Dalam penetapan tersangka, polisi juga terus mendalami peran empat  korban tewas dalam peristiwa tersebut. Korban tewas diketahui masih satu keluarga. Yakn Darman (65), dua anaknya dan satu kerabat dekat.

“Ada dua hp yang kita dalami. Tentunya ini kita harapkan ada petunjuk apakah para korban ini hanya meracik atau disuruh atau hanya pekerja. Tentunya kami dari kepolisian masih melakukan pendalaman dan belum bisa kita simpulkan,” tegasnya. 

Saat ditanya wartawan apakah kasus ini ada dugaan yang mengarah dengan tindakan terorisme, Argo menyampaikan dugaan tersebut belum bisa dibuktikan.

“Dugaan sementara arah ke tindakan terorisme belum bisa dibuktikan.  Sebatas memang menjual bahan petasan.  Tapi tetap kita lakukan pendalaman,” pungkas Kapolres Blitar Kota.

Baca Juga  Setelah Maling Ternak, Kabupaten Blitar Diresahkan Maling Celana Dalam dan BH

Diberitakan sebelumnya, tragedi ledakan Sadeng terjadi pada 19 Februari 2023 malam. Kuat dugaan ledakan berasal dari bahan pembuat petasan.

Ledakan tersebut mengakibatkan  empat orang tewas. Masing-masing pemilik rumah Darman dan kedua anaknya Arifin (28) dan Deni Widodo (23) serta adik ipar Arifin, Betrisa Neswa Roszi (17).

Ledakan juga mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan puluhan rumah rusak.