INDONESIAONLINE – Di zaman yang serba-modern ini, akses berbagai informasi, khususnya kesehatan, sangatlah mudah. Hal itu pun terkadang membuat seseorang melakukan delf diagnosis. Padahal, self diagnosis ini berbahaya bagi kesehatan mental.

Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma dr Nindita Sp KJ SH menjelaskan, self diagnosis merupakan suatu proses melakukan diagnosis atau mengidentifikasi suatu kondisi medis yang dilakukan oleh diri sendiri. 

“Hal ini dilakukan dengan menggunakan dasar kamus medis, media internet, buku maupun pengalaman orang lain yang pernah mengalami kondisi medis yang serupa lalu,” jelasnya dalam video Instagram yang diunggah akun resmi RSI Unisma.

Lebih lanjut dijelaskan,  self diagnosis ini dapat berdampak merugikan. Sebab, bisa saja terjadi kesalahan diagnosis dan bahkan penanganan yang salah akibat misdiagnosis.

Baca Juga  Pentingnya Hilangkan Endotoksin Dalam Tubuh, Cukup dengan Bahan Alami Ini

Dan apabila kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka bisa menimbulkan kecemasan yang berlebihan, menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan dan bisa berujung pada adanya kondisi kecemasan yang berlebihan, kondisi panik dan kondisi sedih berlebihan.

“Apabila ini dibiarkan secara berlarut-larut, maka akan bisa mengganggu kondisi mental seseorang,” ucapnya.

Lantas yang didapat dilakukan jika mengalami gejala atau tanda kondisi medis tak seperti biasanya dan tidak dirasakan sebagai suatu kondisi medis yang sehat, tentu sangatlah disarankan segera berkonsultasi kepada tenaga profesional.

Hal ini tentunya agar pasien dapat mendapatkan pemeriksaan yang tepat dan akurat, termasuk juga mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak berdasarkan dugaan. 

 

“Kita tentu akan mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi medis yang dialami,” pungkasnya.

Baca Juga  Komitmen Wujudkan Herd Immunity, RSI Unisma Peroleh Penghargaan dari Kementerian Kesehatan

Informasi lebih lanjut, pasien dapat menghubungi  nomor center RSI Unisma melalui SMS atau WhatsApp di nomor 081 1314 8899. Lewat nomor tersebut, pasien dapat mengakses pendaftaran online dan informasi umum, informasi pelayanan dan update jadwal praktik dokter. 

Selain itu, para pasien bisa memantau akun media sosial RSI Unisma, di @rsiunisma untuk Instagram, @Rsi Unisma untuk Facebook, atau mengakses laman resmi www.rsiunisma.com.