INDONESIAONLINEDajjal merupakan mahluk laknat yang akan muncul di akhir zaman. Dajjal akan berusaha menyesatkan manusia ke lumbung dosa. Namun, hingga kini belum diketahui pasti rupa sosok Dajjal. Tetapi, salah satu sahabat Rasulullah dalam sebuah riwayat pernah bertemu dengan Dajjal. 

Dikisahkan dan diolah dari 77 Cahaya Cinta di Madinah karya Ummu Rumaisha, Islam Pos serta beberapa sumber lain, kisah ini berawal ketika Tamin ad Dary dan rombongan  tiba di daratan setelah 30 hari terombang-ambing di tengah samudera. 

Mereka tiba di daratan ketika hari sudah mulai gelap.  Tamim dan penumpangnya turun dan kemudian beristirahat. Tak lama setelah itu, mereka dikejutkan dengan seekor binatang yang aneh. Binatang itu berbulu lebat dan tak terlihat bagian muka maupun ekornya.

Tamim pun bertanya-tanya,” binatang apakah kau ini ?”. Lalu tiba-tiba binatang tersebut merespons pertanyaan Tamim, “Aku adalah Al Jassash”. 

Mengetahui binatang tersebut dapat berbicara, Tamim dan orang-orang lainnya begitu kaget dan membuat mereka ketakutan. 

Binatang tersebut kemudian meminta mereka untuk pergi ke kuil yang ditunjuk olehnya. “Pergilah ke kuil itu, Temuilah laki-laki yang berada di sana. la ingin sekali mendengar kabar dari kalian!”.

Baca Juga  Muhammadiyah Tetapkan Salat Idul Adha 9 Juli 2022, Ini Lokasinya di Malang Raya

Tamim dan rombongan kemudian masuk ke dalam kuil. Di sana mereka merasa takut sebab menyaksikan sosok yang besar. Sosok tersebut merupakan laki-laki berbadan sangat besar dengan rambut yang acak-acakan dengan tangan, kaki dan leher terbelenggu.

Melihat bentangan Belenggu antara langit dan bumi, Tamim dan rombongan terbengong-bengong keheranan. Mereka bertanya-tanya, mahluk apakah ini. Dalam hatinya, ia mulai mengenali sosok mahluk ini. Huruf “kaf’, “fa`”, dan “ra ‘” di dahinya mengingatkan Tamim pada sosok yang kedatangannya teramat dibenci, yaitu Dajjal.

Mahluk itupun seolah mengetahui apa yang dipikirkan Tamim. Ia berkata, “Bukankah kau telah tahu siapa aku?” jawab makhluk itu. Ia kembali bertanya, “Kabarkan padaku, apakah kurma-kurma di Baisan masih berbuah?”.

Tamim pun menjadi,”Ya, masih,”. Mahluk itu kemudian berkata, “Sebentar lagi kurma-kurma itu tidak akan berbuah,”.

Baca Juga  Menilik Patung Dewa Bumi Tertua yang Ada di Klenteng Eng An Kiong Malang

Mahluk tersebut kembali bertanya,”Apakah danau Thabariyah masih menyimpan air?”. Tamim menjawabnya “Ya, masih”. Dan dan makhluk itu kembali menyahut, “Sebentar lagi danau itu akan kering. Apakah mata air Zulghar masih mengalirkan air?”. Dijawab lagi oleh Tamim singkat, “Ya”.

Mahluk itu kembali berkata, “Sebentar Iagi mata air itu akan mengering. Katakan padaku, apa yang dilakukan oleh nabi yang ummi!”. Respons Tamim, “Beliau berasal dari Makkah dan tinggal di Madinah”.

Mahluk itu kemudian mengatakan, 
“Sungguh, mereka yang mengikutinya sangat beruntung. Ketahuilah, aku adalah ad-Dajjal. Tak lama lagi aku akan keluar dan berjalan di muka bumi. Aku datangi seluruh negeri kecuali Makkah dan Madinah. Dua kota itu tidak dapat aku masuki karena malaikat-malaikat menghunuskan pedang setiap aku mencoba masuk. Mereka berjaga di setiap celah kota itu”.

Usai percakapan itu, al-Jassasah dan ad-Dajjal membiarkan Tamim dan rombongannya melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Di hadapan Rasulullah, mereka menceritakan apa yang mereka alami dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam membenarkannya.