INDONESIAONLINE – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) bersama jajaran PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kediri membahas pengembangan program “Listrik Masuk Sawah” di ruang Pamenang Pemkab Kediri, Senin (18/3/2024).

Mas Dhito menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kediri dalam menjaga ketahanan pangan, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian.

“Kabupaten Kediri sedang berupaya menjaga ketahanan pangan. Salah satu mata rantai yang krusial adalah ketersediaan listrik untuk operasional sumur pompa submersible,” kata Mas Dhito.

Manager PLN UP3 Kediri Deny Setiawan menyatakan pihaknya siap mendukung penuh program “Listrik Masuk Sawah” ini.

“Kami akan all out untuk pelayanan kelistrikan mendukung program pemerintah daerah,” ucap Deny.

Baca Juga  Ning Ita Ajak Masyarakat Rutin Berolahraga

PLN UP3 Kediri akan memberikan keringanan biaya pemasangan dan tarif listrik untuk pertanian. Pelanggan hanya dikenakan biaya penyambungan, sedangkan untuk beton tiang listrik tidak dibebankan kepada pelanggan. Tarif listrik yang digunakan adalah tarif bisnis yang jauh lebih murah dibandingkan tarif rumah tangga.

Pemetaan Lahan

Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan pemetaan kawasan, baik secara spasial maupun koordinat lokasi-lokasi yang akan digunakan untuk pemasangan jaringan listrik baru. Hasil pemetaan tersebut akan diserahkan kepada PLN untuk ditindaklanjuti dengan survei ke lapangan.

Di kesempatan sama, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo mengatakan bahwa fokus pengembangan program ini adalah pada lahan dengan indeks pertanaman (IP) satu kali atau dua kali dalam satu tahun.

Baca Juga  Tingkatkan Kemampuan Personel, BPBD Kolaborasi dengan PMI Gelar Pelatihan Water Rescue

“Kami berusaha memetakan daerah yang krisis air sebagai skala prioritas. Ini untuk kelompok, bukan perorangan. Secara koordinat, titik-titik lahan dengan IP 1 dan IP 2 akan kami serahkan kepada PLN untuk ditindaklanjuti,” jelas Anang (eas/dnv).