INDONESIAONLINE – Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang dicecar oleh dua rivalnya (Anies dan Ganjar) terkait alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas, bereaksi.

Prabowo menyampaikan, bahwa terkait alutsista bukan masalah bekas atau tidaknya. Tapi umur dari alutsista itu sendiri. Ia juga mengatakan, Bung Karno saat pembebasan Irian Barat juga memakai alutsista bekas.

“Saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat seluruh alatnya bekas. Seluruh pesawat terbang, kapal selam, kapal perang cruiser, destroyer, semuanya bekas,” ucap Prabowo.

Pernyataan itu membuat PDI Perjuangan tidak terima dan mendesak Prabowo untuk meminta maaf.

“Ini yang Pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara-negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris,” terang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Senin (8/1/2024).

Baca Juga  Enggan Nilai Anies, Prabowo Akui Berharap Ganjar Jadi Wakilnya

Lantas apakah memang pernyataan Prabowo tersebut salah? Mari kita cek faktanya berikut ini:

Dikutip dari laman resmi Tentara Nasional Indonesia (TNI), tni.mil.id, Indonesia menggunakan ratusan pesawat bekas peninggalan Belanda dan Jepang saat Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 1962. Sebanyak 300 pesawat peninggalan kedua negara tersebut digunakan Indonesia.

Selain pesawat bekas dari Belanda dan Jepang, TNI Angkatan Udara juga meneken kontrak pembelian persenjataan militer senilai 2,5 miliar dollar AS dari Rusia dan Polandia.

Beberapa pesawat yang berhasil didatangkan dari Rusia dan Polandia antara lain, 41 Helikopter MI-4 (angkutan ringan), 9 Helikopter MI-6 (angkutan berat), dan 30 pesawat latih Jet MIG-15 UTI. Ada pula 49 pesawat baru sergap MIG-17, 10 pesawat buru sergap MIG-19, serta 2 pesawat buru sergap supersonic MIG-21.

Baca Juga  Buntut Kecewa, Serikat Buruh Muda Bersatu Jember Blokade Jalan Nasional

Dari jenis pesawat pengebom, terdapat 22 pesawat pengebom ringan IL-28, 14 pesawat pengebom jarak jauh TU-16B, dan 12 pesawat TL-16 KS yang dilengkapi peluru kendali (rudal) air to surface jenis AS-1 Kennel.

Sementara, dari jenis pesawat angkut, terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, dan 6 pesawat angkut berat jenis AN12B Antonov.