INDONESIAONLINE – Usai terjadi musibah gempa bumi yang menelan ratusan korban jiwa, banyak tudingan yang menyebut Cianjur kena azab. Dari beberapa penelusuran informasi, ada yang menduga Cianjur terkena azab lantaran adanya destinasi wisata seks hingga kawin kontrak.

Tudingan azab itu pun menuai perhatian dari para tokoh pendakwah Islam di Indonesia. Salah satunya pendakwah Habib Husein Ja’far Al Hadar. Dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Habib Ja’far- sapaan akrab Habib Husein Ja’far Al Hadar ungkapkan pernyataannya. 

“Jangan berdakwah tentang Tuhan itu Ada, kepada orang yang sedang kelaparan,” kata Habib Ja’far. 

Menurut pria berdarah Madura yang memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad itu orang yang sedang seharusnya didakwahi dengan dakwah bil hal. Di mana dakwah yang dilakukan harusnya dengan tindakan, yakni dikasih makan dulu. 

Baca Juga  Jadi Hewan Haram tapi Setia Pada Tuannya, Begini Proses Penciptaan Anjing

“Setelah dia (orang yang kelaparan) kenyang. (Baru dikasih tau) Bro, Tuhan itu Ada lo,” ucapnya. 

Habib Ja’far menyebutkan saat ini bukan bacot netizen yang dibutuhkan oleh korban gempa Cianjur. Tapi yang dibutuhkan adalah mendoakan. 

“Dan sebisa mungkin hadir di sana (lokasi bencana), baik pikirannya, tenaganya atau duitnya,” tandas pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur tersebut. 

Sejatinya, menurut pria bermarga Al Hadar ini sejatinya yang menjadi sumber azab adalah netizen ini. 

“Kita menuduh mereka kena azab padahal, kita yang sejatinya malah menjadi sumber azab. Dengan terpecah belah satu sama lain, saling menyakiti satu sama lain,” ucapnya. 

Baik katakanlah di sana, sebut saja memang benar Cianjur terkena azab. Namun kata Habib Ja’far, dalam surat As Sajadah ayat 21 diartikan bahwa yang dikatakan Azab itu untuk mengajak mereka kembali pada Allah.

Baca Juga  Proses Penciptaan Babi, Binatang yang Diharamkan Allah Bagi Umat Islam

“Bukan atas dasar Allah melakukan karena kebencian, kemarahan dan ingin mereka hancur,” tegasnya. 

Ditegaskan Habib Ja’far, Nabi Muhammad itu mayoritas membawa orang pada Islam dengan akhlaknya. Biarkan orang kemudian merasakan keindahan Islam agar kemudian mereka tertarik pada islam. 

“Karena kalau lo tidak memiliki kesan yang baik pada seseorang, maka pesan sebaik apapun tidak akan sampai kepada dia,” tandas Habib Ja’far.