Beranda

Dari Rumah Sakit Pendidikan hingga Roadmap Global: Pesan Perpisahan Prof Zainuddin untuk Rektor Baru UIN Maliki

Dari Rumah Sakit Pendidikan hingga Roadmap Global: Pesan Perpisahan Prof Zainuddin untuk Rektor Baru UIN Maliki
Profesor Dr HM. Zainuddin MA. (foto: dok)

INDONESIAONLINE – Peralihan kepemimpinan di sebuah kampus bukan sekadar seremonial pergantian jabatan, melainkan juga amanah besar yang harus diteruskan. Hal itu disampaikan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2021–2025 Prof Dr HM. Zainuddin MA saat menyampaikan pesan perpisahan kepada penerusnya: Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana SAg MSi CAHRM CRMP.

Prof Ilfi resmi dilantik sebagai rektor perempuan pertama UIN Maliki Malang, sebuah momen bersejarah dalam perjalanan kampus tersebut.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Prof Zainuddin memberikan ucapan selamat sekaligus apresiasi atas terpilihnya Prof Ilfi. Menurut Prof Zainuddin, kepercayaan yang diberikan kepadanya menjadi simbol kemajuan dunia akademik sekaligus pengakuan atas peran perempuan dalam kepemimpinan perguruan tinggi. Namun, ucapan selamat itu juga disertai amanah besar agar program-program strategis yang telah dirintis tidak berhenti di tengah jalan.

Beberapa agenda penting yang dititipkan antara lain pendirian Rumah Sakit Pendidikan (RSP), pengembangan labschool terpadu, hingga penguatan layanan digital melalui one gate system (OGS). Semua itu menjadi bagian dari visi besar kampus untuk mencetak lulusan unggul, yang tidak hanya mumpuni dalam bidang akademik, tetapi juga berdaya guna bagi masyarakat.

Prof Zainuddin menekankan, keberhasilan perguruan tinggi bukan hanya diukur dari pembangunan fisik dan sistem, melainkan juga dari kekuatan moral serta kebersamaan seluruh sivitas akademika. Ia berpesan agar kampus tetap kondusif, solid, dan jauh dari perpecahan.
“Jaga suasana hati kampus. Rawat kebersamaan. Jangan biarkan perbedaan menjadi celah untuk perpecahan,” ucapnya.

Selain itu, dia mewariskan prinsip hidup yang selama ini menjadi pegangan dalam memimpin UIN Maliki. Empat kunci tersebut adalah ikhtiar, doa, sabar, dan tawakal. Menurut Prof Zainuddin, nilai-nilai itu bukan hanya sekadar nasihat, melainkan fondasi spiritual yang telah membantunya melewati masa-masa sulit, termasuk saat pandemi melanda dan transformasi besar dilakukan di tubuh kampus.
“Empat hal ini saya jadikan pegangan. Saya titip agar tetap dihidupkan dalam setiap langkah dan keputusan,” ujarnya.

Menutup pesannya, Prof Zainuddin menekankan pentingnya menjaga dan melanjutkan Roadmap 2025–2030 UIN Maliki Malang, yang menargetkan reputasi internasional. Ia menegaskan bahwa peta jalan ini bukan sekadar soal peringkat, tetapi tentang menjadikan UIN Maliki bagian dari percakapan global mengenai Islam, ilmu pengetahuan, dan kemanusiaan.

“Kampus ini harus tampil di panggung dunia. Perjalanan sudah dimulai, namun masih panjang. Saya titipkan kelanjutannya kepada Prof Ilfi, dosen, mahasiswa, dan seluruh keluarga besar UIN Maliki,” ucapnya penuh harapan. (ads/hel)

 

Exit mobile version