INDONESIAONLINE – Sebanyak 70 petani di Jombang melakukan unjuk rasa di kantor Pemkab dan DPRD. Mereka menuntut agar pembelian solar subsidi dipermudah di kota santri.

Aksi unjuk rasa puluhan petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani (Forkop) Jombang ini berlangsung pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka berjalan sembari membawa traktor dan spanduk berisi tuntutan pembelian solar subsidi di sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim.

Sasaran pendemo pertama adalah kantor Pemkab Jombang. Para pendemo bergantian berorasi menyuarakan sulitnya pembelian solar subsidi di sejumlah SPBU di kota santri.

“Kami meminta agar Bupati Jombang memfasilitasi petani agar mempermudah membeli BBM bersubsidi,” teriak salah satu petani saat berorasi di depan kantor Pemkab Jombang, Selasa (21/02/2023).

Selesai berdemo di depan Kantor Pemkab Jombang, massa aksi langsung bergerak menuju kantor DPRD Jombang di Jalan KH Wahid Hasyim. Di sini massa aksi memarkir puluhan traktor di seluruh badan jalan. Sehingga kendaraan dari dua arah tidak bisa lewat.

Baca Juga  Desa di Jombang Terendam Banjir 1,5 Meter akibat 2 Sungai Meluap

Koordinator aksi Hendro mengatakan, saat ini para petani dihadapkan dengan kebijakan yang mempersulit mendapatkan solar bersubsidi. Sejumlah SPBU meminta petani membawa surat rekomendasi dari Dinas Pertanian maupun penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk pembelian solar bersubsidi.

“Kalau sesuai dengan Kepres 191 tahun 2014 itu jelas bahwasanya kita hanya diminta membawa KTP atau surat dari desa. Tapi dalam praktiknya kita dipersulit oleh petugas SPBU untuk disuruh membawa surat dari dinas dan PPL dan sebagainya,” terangnya.

Dengan kondisi seperti itu, akhirnya banyak petani yang terpaksa membeli solar eceran. Tentu saja, harga solar eceran lebih mahal daripada harga solar di SPBU. Yaitu Rp 9-10 ribu perliter, jauh lebih mahal dari harga solar di SPBU Rp 6.800 perliter.

“Makanya pada saat kita mencari solar untuk kebutuhan pertanian kita kesulitan. Akhirnya kita terpaksa beli ke eceran. Otomatis harganya lebih mahal ketimbang harga subsidi di SPBU,” kata Hendro.

Baca Juga  Efek Demo Siswa SMPN 4 Kepanjen, Bupati Malang Lakukan Sidak

Untuk itu, lanjut Hendro, para petani meminta Pemkab Jombang memfasilitasi petani agar lebih mudah membeli solar bersubsidi. Juga meminta bupati membuat imbauan ke pengusaha SPBU agar bisa melayani petani membeli solar bersubsidi sesuai ketentuan.

“Yang pasti di sini kita menuntut Pemkab Jombang membuat regulasi yang jelas aturannya untuk petani agar mrmpermudah mendapatkan solar bersubsidi,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa puluhan petani ini ditemui langsung Ketua DPRD Jombang Masud Zuremi. Ia mengatakan bahwa Pemkab Jombang sudah menyiapkan regulasi mekanisme pembelian solar bersubsidi bagi petani.

Oleh karena itu, Masud melalui DPRD Jombang akan mendorong Pemkab Jombang untuk segera menyelesaikan regulasi tersebut. Ia memastikan regulasi selesai dalam waktu satu minggu ke depan.

“Pemerintah daerah sudah siap melaksanakan regulasinya dan sangat dipermudah bahasnya. Sehingga petani yang butuh solar tidak akan kesulitan. Langkah dari dewan adalah meminta agar regulasi itu selesai dalam waktu satu minggu ke depan,” pungkasnya.(*)