INDONESIAONLINE – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) tengah melakukan tinjauan dan evaluasi terhadap keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sejumlah pihak terkait dihadirkan untuk mengikuti rapat mengenai hal tersebut di kantor Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, pada Senin (19/2/2024).

Mewakili Kepala Dinas Kominfo Jatim, rapat dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Gugi A Wicaksono. Rapat ini sekaligus membahas penyusunan draf Surat Keputusan (SK) Tim Pelaksana Teknis Keamanan SPBE.

Kabid Aptika Diskominfo Jatim Gugi A Wicaksono mengatakan, saat ini pihaknya memang sedang melakukan reviu SPBE di Pemprov Jatim supaya lebih meningkat lagi.

“Nah, hari ini agenda kita itu kita mereviu terkait keamanan SPBE, karena diketahui cyber security belakangan ini menjadi sebuah isu yang diperhatikan,” ujarnya Senin (19/2/2024).

“Begitu juga pada pemerintahan, kita harus mempunyai sebuah mekanisme, juknis, ataupun formula dalam mengelola keamanan jangan sampai layanan yang diberikan oleh pemerintah terganggu,” sambung Gugi.

Hasil dari rapat ini, Gugi mengungkapkan, telah didapatkan draf SK untuk Kelompok Kerja (Pokja) Keamanan SPBE. Di dalam SK tersebut, muncul tugas-tugas yang harus dilakukan tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim, khususnya dalam melaksanakan keamanan. Gugi menjelaskan, rapat ini bukanlah yang terakhir, karena selanjutnya akan digelar rutin untuk menyempurnakan SPBE di Pemprov Jatim.

“Jadi kalau khusus untuk yang hasil rapat tadi akan segera kita ajukan kepada Biro Hukum khususnya, untuk segera dibuat atau disahkan SK setelah melalui mekanisme-mekanisme yang berlaku di Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.

Baca Juga  Hadiri Senam SICITA, Bupati Sanusi Ajak Masyarakat Biasakan Hidup Sehat

Supaya keamanan SPBE Pemprov Jatim semakin baik dan meningkat, melalui rapat ini, Gugi berharap, agar hasil dari rapat segera ditindak lanjuti.

“Dan harapannya juga setelah SK tersebut sudah disahkan, semoga para stakeholder melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tertulis dalam SK tersebut,” harap Gugi.

Rqpat ini menghadirkan tenaga ahli dari ITS di antaranya Kepala Lab Based Education E-Government IT Governance ITS, Tony. Selain itu, rapat juga diikuti pegawai internal dari beberapa bidang di Dinas Kominfo Jatim seperti, Bidang Aptika, Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Bidang Data dan Statistik, dan Sekretariat. Turut hadir pula empat orang perwakilan dari Biro Hukum Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.

Sebagai pembicara, tenaga ahli dari ITS, Kepala Lab Based Education E-Government IT Governance ITS Tony menyampaikan, pemanfaatan transformasi digital itu bukan hanya terkait dengan teknologi saja.

“Tetapi ia membutuhkan perencanaan anggaran, kebijakan internal yang menjadi payung hukum kalau di birokrasi, selain itu juga butuh SDM, proses bisnis, manajemen, leadership, tim, audit, dan TIK-nya. Maka, transformasi digital itu bukan hanya teknologi saja tetapi lintas fungsi,” terang Tony.

Oleh karena itu, menurut Tony, harus dibuat tim dan Pokja yang beranggotakan para OPD sesuai tugas dan fungsi masing-masing urusannya dalam SK yang dibuat.

Baca Juga  Meski Pandemi Covid-19, Pembangunan Infrastruktur di Tulungagung Terlaksana 100 Persen

“Pembentukan tim tadi dinamakan tim koordinasi SPBE, sehingga agar jelas siapa yang dimasukkan tugasnya, ada SK gubernur yang membawahi koordinasi SPBE,” tandasnya.

Di dalam tim itu, lanjut Tony, melalui SK koordinator SPBE keluarlah SK-SK Pokja yang muncul detail pekerjaan, Pokja Tim Teknis Pelaksana Keamanan SPBE.

“Nah, hari ini kita membicarakan item yang akan dimasukkan di SK Pokja tadi, khususnya di item SK Pokja Tim Teknis Pelaksana SPBE. Nanti ada dua, SK yang satu Tim Koordinasi SPBE yang akan ditanda tangani gubernur dan SK yang Tim Pokja akan ditanda tangani Pak Sekda,” ujar Tony.

Tony berharap, ke depan supaya pelaksanaan teknis keamanan SPBE bisa dipantau dengan baik, dan Tim Pelaksana Keamanan SPBE diharapkan membuat perencanaan program sesuai dengan SK yang dibuat.

“Leadership, dalam hal ini penanggung jawabnya adalah Pak Sekda harus memantau, Tim Pokja Teknis Pelaksana Keamanan SPBE itu juga harus membuat perencanaan program yang dikerjakan, dievaluasi, diawasi dan dimonitor langsung oleh Pak Sekda,” ujarnya.

Setelah rapat ini, kepada Kominfo Jatim, Tony berpesan, supaya Kominfo Jatim mengajak dan membuka diskusi dengan OPD-OPD lain, bahwa SPBE itu bukan hanya tentang teknologi, melainkan transformasi pemerintahan dengan menggunakan teknologi digital.

“Artinya tentang perubahan cara kerja budaya organisasi dengan tool teknologi, poin pentingnya itu bukan di teknologi masing-masing OPD,” pungkas Tony.