INDONESIAONLINE – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang mengaku ada perbedaan data pada kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Perbedaan data tersebut ada pada sistem informasi kesehatan hewan Indonesia atau yang biasa disebut iSIKHNAS dengan data real yang ada di lapangan yang berasal dari unit-unit koperasi. 

Perbedaannya cukup jauh. Berdasarkan data yang dihimpun DPKH Kabupaten Malang dari iSIKHNAS, jumlah ternak di Kabupaten Malang yang mati akibat PMK ada sebanyak 151 ekor. Dan ada sebanyak 202 ekor sapi yang dipotong paksa. 

Data tersebut berbeda cukup jauh dengan yang dimiliki oleh Koperasi SAE Pujon. Dimana hingga hari ini, Koperasi SAE Pujon mencatat ada sebanyak 681 ternak yang mati akibat PMK. Dan sebanyak 250 ekor sapi telah dipotong bersyarat. 

Baca Juga  Para Doktor Siap Memajukan Lakspedam NU Kabupaten Malang

“Jadi data yang di iSIKHNAS ya tetap, dan data dari sini (Kabupaten Malang) tetap kita jalan (pendataan). Artinya memang ada perbedaan,” ujar Eko, Rabu (20/7/2022). 

Eko mengaku bahwa pihaknya baru menerima data pada hari ini Rabu (20/7/2022) saat rakor bersama Satgas Penanganan PMK Pusat. Dengan demikian pihaknya akan melakukan verifikasi terkait kebenaran data tersebut.

“Paling tidak nanti akan kita kroscek lah,” terangnya. 

Dirinya meminta kepada jajaran Muspika untuk turut aktif melakukan pendataan dengan lebih baik. Khususnya pada wilayah yang jumlah penyebaran PMK nya cenderung lebih tinggi. Yakni Malang Barat yang meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. 

“Sebenarnya tidak dik 3 kecamatan ini saja. Jadi akan tetap kami minta data yang real. Real itu beda dengan (data) iSIKHNAS. Kalau yang saya sampaikan kemarin itu yang iSIKHNAS yang sudah terpantau pusat,” jelasnya. 

Baca Juga  Cara Dapatkan Undangan Hari Jadi Provinsi Jatim 2023

Menurutnya, perbedaan data tersebut kemungkinan karena adanya data yang belum diinput. Sehingga ia menilai bahwa perlu dilakukan pemutakhiran data. 

Sementara itu, berdasarkan data DPKH Kabupaten Malang, hingga saat ini sudah ada sebanyak 16.788 ekor sapi yang terpapar PMK. Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhannya diklaim mencapai 70 persen, atau sebanyak 11.760 ekor sapi dinyatakan sembuh.