INDONESIAONLINE – Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang mengembangkan produk farmasi halal dari daun kenitu (Chrysophyllum Cainito L). Produk ini digunakan untuk terapi osteoartritis atau pengapuran tulang.

Dalam  pengembangannya, dilakukan penelitian oleh tim yang diketuai Dr apt Burhan Ma’arif Z.A. MFarm, dengan anggota apt Novia Maulina MFarm dan juga dari unsur mahasiswa farmasi, yakni Rayhan Bakhrul Ulum dan Nadiya Ramadanty Mulpiawan.

Penelitian ini awal mulanya diinisiasi mulai tahun 2017, dengan fokus pada khasiat sebagai antiosteoporosis, belum ke arah osteoartritis. Berjalannya waktu kemudian  penelitian berkembang ke arah osteoartritis.

Bahkan penelitian ini juga berhasil menyabet beberapa prestasi, seperti juara umum Lomba Invensi dan PTK IYSA 2023 dan berhasil menyabet medali emas.

Baca Juga  UIN Maliki Malang Jalin Kerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya
1

Lebih lanjut, penelitian daun kenitu ini menjadi alternatif terapi osteoartritis atas penggunaan suplemen glukosamin dan kondroitin yang sumbernya tidaklah halal. Sebab, salah satu sumbernya berasal dari babi.

Adapun sumber lain berasal dari penangkapan hiu ataupun paus yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut dan krustasean serta cangkang artropoda yang dapat menginduksi reaksi alergi berlebihan.

Daun kenitu dipilih karena mengandung fitoesterogen tinggi yang berpotensi sebagai terapi osteoartritis. Dalam prosesnya, dilakukan dengan pengujian uji in vivo dengan judul “Development of Halal Pharmaceutical Products from Chrysophyllum cainito L. for the Treatment of Osteoarthritis”.

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur pengembangan obat baru, mulai dari skrining kandungan kimia dengan metode metabolite profiling, uji in silico, uji toksisitas, dan uji aktivitas baik sebagai antiosteoporosis maupun antiosteoarthritis.

Baca Juga  UIN Maliki Malang Rebut Runner Up Lomba Debat Konstitusi Nasional

Kemudian berlanjut dengan tahapan formulasi tablet, uji stabilitas formula, hingga uji deskriptif respons pasien. Hasilnya cukup memuaskan. Ekstrak daun kenitu dan tablet daun kenitu ini dalam bentuk prototipe dengan merek Osteprim memiliki khasiat dalam mengobati osteoporosis dan osteoarthritis.

Dr apt Burhan mengharapkan produk dari hasil penelitian ini dapat dihiliriasi. Artinya dapat diproduksi secara masal agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya saat ini tengah berproses untuk pendaftaran nomor registrasi BPOM produk tersebut serta meningkatkan kolaborasi dengan beberapa industri farmasi.

“Harapan kami tentu produk Osteprim ini bisa diproduksi secara masal sebagai bentuk hilirisasi hasil penelitian. Mohon doanya,” pungkasnya. (as/hel)