INDONESIAONLINE – Gerakan Ansar Allah atau Houthi di Yaman telah merilis rekaman dramatis yang menunjukkan milisi di atas helikopter mengejar, menaiki, dan menyita mobil Galaxy Leader Ro-Ro yang membawa kapal komersial di Laut Merah.

Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok @Abok. Dalam video berdurasi hampir empat menit tersebut menunjukkan satu helikopter dengan bendera besar Yaman dan Palestina yang dicat di bagian belakangnya mendekati beberapa kaki dari dek kapal Galaxy Leader.

Setelah itu pasukan komando berpakaian balaclava hitam yang dipersenjatai dengan senapan otomatis keluar dan dengan hati-hati maju melintasi deknya dalam formasi taktis.

Saat memasuki anjungan kapal, para pejuang meneriaki awak kapal yang kebingungan, beberapa dari mereka terlihat mengangkat tangan.

Baca Juga  Korea Selatan Mencekam Gara-Gara Teror Penusukan Massal di Area Publik

Pejuang Yaman meminta awak kapal menyerah dan menyuruh salah satu dari mereka mengambil kendali kapal.

Kelompok Houthi secara terbuka mengancam akan mulai menyita kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah pekan lalu, memanfaatkan ancaman tersebut pada akhir pekan dengan Galaxy Leader.

Dengan beredarnya video pengambil alihan kapal yang memiliki hubungan dengan Israel itu membenarkan klaim Houthi sebelumnya yang menyebut mereka telah menyita kapal di laut merah dan menyandera 25 orang.

“Semua kapal milik musuh, Israel, atau yang berkaitan dengannya akan menjadi target yang sah,” tegas Houthi dalam pernyataannya.

Tak berhenti disitu saja, Houthi juga menyatakan pihaknya memperlakukan para ABK kapal itu ‘sesuai dengan nilai-nilai Islam mereka’, namun tidak menjelaskan lebih lanjut apa maksudnya.

Baca Juga  Ini Perbedaan Yahudi, Israel, Zionis

Kepala perunding dan juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam, dalam pernyataan terpisah menyebut Israel hanya memahami ‘bahasa kekerasan’.

“Penahanan kapal Israel merupakan langkah praktis yang membuktikan keseriusan Angkatan Bersenjata Yaman dalam melancarkan pertempuran laut, tanpa mempedulikan biaya dan kerugiannya. Ini adalah awal,” ucapnya.

Diketahui, peristiwa pembajakan itu terjadi pada Minggu, (19/11/2023) lalu. (mut/hel)