INDONESIAONLINE Imsak merupakan salah satu istilah yang sering disebut selama bulan Ramadan. Mengutip dari KBBI, secara umum imsak diartikan sebagai saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Pengertian imsak juga dapat dimaknai sebagai berpantang dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sadik sampai datang waktu berbuka.

Pemahaman imsak seringkali bervariasi di kalangan umat Islam. Beberapa orang menganggap imsak sebagai penanda awal waktu puasa, padahal sebenarnya imsak adalah momen di mana sahur harus segera diakhiri.

Dari perspektif sejarah dan ajaran Islam, penting untuk memahami bahwa imsak bukanlah waktu dimulainya puasa, melainkan waktu untuk menghentikan aktivitas makan dan minum sebelum fajar.

Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah yang menyarankan untuk makan sahur hingga menjelang imsak agar puasa dapat dilaksanakan dengan benar. Berikut ulasan lengkap mengenai hukum imsak dalam Islam.

Imsak Bukan Bagian Syariat

Dilansir dari laman mui.or.id, imsak merupakan sebuah tradisi penetapan waktu sebelum adzan subuh sebagai awal puasa. Namun, tradisi ini ternyata tidak ada dalam ajaran Islam.

Dalam literatur fiqih seperti kitab Fiqh ash-Shiyam karya Syekh Yusuf al-Qaradlawi dijelaskan, bahwa pengertian puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sepanjang hari yakni dari terbitnya fajar sampai mentari terbenam. Artinya, waktu memulai puasa sebenarnya berawal dari terbit fajar atau adzan subuh, bukan dari waktu imsak.

Tradisi imsak terisnpirasi dari sebuah hadits dari salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Anas bin Malik.

Baca Juga  Tradisi Buka Puasa dengan Makanan Paling Aneh di Dunia

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَسَحَّرَا، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَصَلَّى، فَقُلْنَا لِأَنَسٍ : كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِي الصَّلَاةِ ؟ قَالَ : كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً.

Artinya: Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, beliau lalu bangkit melaksanakan shalat.” Kami bertanya kepada Anas, “Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan salat?” Anas bin Malik menjawab, “Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat.” (HR Bukhari no 542)

Berdasarkan hadits di atas, waktu antara selesainya sahur dan shalat subuh adalah 50 ayat. Para ulama di Indonesia kemudian memperkirakan bahwa pembacaan 50 ayat sekitar 10 menit.

Imam Al-Mawardi di dalam karyanya al-Iqna’ juga turut menjelaskan,

وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر وَتَأْخِير (الْفطر) يَسِيرا بعد غرُوب الشَّمْس ليصير مُسْتَوْفيا لامساكمَا بَينهمَا

Artinya: Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar (saat waktu shalat Subuh) sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi, lebih baik bila orang yang berpuasa menahan diri dari yang membatalkan puasa (imsak) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar dan menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak keduanya.” (Lihat Ali bin Muhammad Al-Mawardi, Al-Iqna’, hlm 74).

Baca Juga  Ustaz Irfan Rizki Beber 4 Keistimewaan Baca Istighfar saat Sahur hingga Jelang Subuh 

Tradisi imsak ini menjadi semacam pengingat untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa beberapa saat sebelum adzan subuh berkumandang. Meskipun sebenarnya waktu memulai puasa menurut ajaran Islam adalah saat terbit fajar atau adzan subuh, tetapi menahan diri sejenak sebelum waktu tersebut juga disarankan. Maka dari itu, meski bukan bagian dari syariat, tradisi imsak di Indonesia pada dasarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, karena memiliki dasar dari hadits dan pendapat para ulama terdahulu.

Imsak Hanya di Indonesia

Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah sempat mengaku heran mengadapa ada istilah ‘imsak’ selama Ramadan di Indonesia.

Padahal, menurutnya tidak ada sama sekali istilah imsak dalam ajaran islam yang mengharuskan sahur dihentikan 20 menit sebelum adzan subuh.

“Saya nggak tau dari mana kita mengambil istilah Imsak di Indonesia. Imsak ini berhenti 20 menit atau 25 menit sebelum Subuh. Dalam Islam ini nggak ada,” ungkap Ustaz Khalid Basalamah dalam video YouTube Denny Sumargo.

Ustadz Khalid menjelaskan, dalam ajaran islam aturannya sudah jelas, yaitu diperbolehkan makan dan minum saat sahur hingga kumandang adzan subuh tiba.

“Dalam hadis yang shahih, Rasulullah saw menyatakan, ‘Jika kalian sedang mendengar azan dan memiliki minuman atau sedang mengunyah makanan, selesaikanlah makanan itu’,” katanya menjelaskan. (mut/yak)