INDONESIAONLINE – “Saya pribadi tidak ingin ikutan terlibat pengaturan skor (match fixing) dan murni hanya ingin membantu. Tetapi ternyata begitu kasus tersebut mencuat, semua memberikan pengakuan yang berbeda yang mengakibatkan saya mendapatkan sanksi yang sangat berat.”

Pernyataan tersebut disampaikan Yerikho Christphor Tuasela, mantan  pemain basket tim Pacific Caesar Surabaya kepada wartawan media ini di GOR Sahabat Banyuwangi (22/07/2022) malam.

“Soal sanksi, saya mengakui salah karena anak-anak ada yang mengajak pengaturan skor  dalam pertandingan IBL,” sambung pebasket kelahiran Kediri 27 Desember1995 itu.

Salah seorang pemain di skuad basket PON Jatim 2016 yang menjadi runner up  itu menambahkan, uang yang digunakan untuk dana pengaturan skor memang masuk ke rekeningnya. Namun, dana itu sudah ditransfer kembali ke pihak kedua yang bermain curang.

Baca Juga  Lamine Yamal, Bocah Ajaib Barcelona

 “Total Rp 84 juta dan itu semua sudah saya transfer full ke teman saya yang bermain dalam pengaturan. Itu nominal mereka yang mau mengalah dan sisanya itu masih ada lagi. Tapi saya galau karena waktu itu saya nggak mau ikut-ikutan buat lihat market-nya,” imbuh Yerikho.

Begitu kasus pengaturan skor itu terbongkar, anggota Timnas Southeast Asia Basketball Association atau SEABA 2016 itu dipanggil PB Perbasi dan PT Indonesian Basketball League (IBL) untuk megingkuti sidang. Yerikho mendapatkan vonis larangan berbain basket seumur hidup di lingkungan Perbasi. Sanksi itu yang dia rasakan sangat berat.

Yerikho berharap peristiwa yang menimpa dirinya tidak terulang pada bola basket Indonesia yang lain. “Jujur berharap semoga ada kebijakan lebih lanjut dari pihak Perbasi dan IBL karena secara pribadi masih ingin berkarier dalam IBL,” ungkap pebasket yang bermain  dalam LA Streetball 2017 tersebut.

Baca Juga  Jaga Hubungan Baik Suporter, Panpel Arema FC Beri Kuota Suporter PSIS Semarang

Yerikho memberikan saran kepada pebasket muda potensial untuk tetap semangat berlatih. “Dan jangan pernah berhenti belajar dan terus belajar, dari yang tidak bisa menjadi bisa, agar olahraga bola basket lebih baik dan lebih maju di masa mendatang,” pungkas top score IBL 2021 tersebut.