INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali mengukuhkan dua guru besar pada Rabu (4/10). Salah satunya adalah Prof Dr H Achmad Khudori Soleh MAg sebagai Guru Besar Ilmu Filsafat Islam dari Fakultas Psikologi.

Dalam Pengukuhannya, Prof Khudori menyampaikan sebuah orasi ilmiah yang berjudul “Integrasi Kuantum Sebagai Model Alternatif Integrasi Agama dan Sains”. Judul tersebut berasal dari penelitian yang ia lakukan pada tahun 2020.

“Konsep kecil ini adalah bagian dari upaya saya untuk memberi kontribusi akademik bagi perkembangan keilmuan. Semoga pemikiran ini memberi manfaat bagi keilmuan, khususnya dalam bidang filsafat” jelasnya.

Prof Khudori menjelaskan dalam orasinya tentang istilah Integrasi Kuantum. Ia memiliki beberapa catatan terkait konsep integrasi atau islamisasi sains. Pertama, menempatkan agama di bawah sains akan memicu penentangan dari para agamawan, mengakibatkan ketidakseimbangan.

Baca Juga  Ini 7 Jurusan Terfavorit di UIN Malang melalui Seleksi Prestasi 

Kedua, model integrasi teknis tanpa dasar prinsip dan pemikiran filosofis kokoh akan melemahkan integrasi. Ketiga, beberapa konsep islamisasi sains tampaknya menolak kebenaran sains yang sudah diakui secara luas. “Integrasi Kuantum itu adalah sebuah integrasi yang berusaha untuk memadukan antara agama dan sains” jelasnya.

Profesor asal Nganjuk ini menambahkan 3 prinsip dari integrasi kuantum antara agama dan sains yang ia maksud. Ketiga prinsip ini merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan menjadi pondasi bagi bangunan integrasi kuantum yang ditegakkan di atasnya. Ketiga prinsip yang dimaksud adalah prinsip tidak bertentangan, prinsip kesetaraan dan prinsip saling membutuhkan.

“Jadi tidak ada sains sendiri tanpa agama, atau agama sendiri tanpa sains. orang yang beragama harus butuh sains, dan orang sains butuh bimbingan agama. itu prinsip dasar yang melatarbelakangi, yang harus dibangun ketika kita melakukan integrasi ” tuturnya.

Baca Juga  Lulus Tanpa Tesis, Alumni Unisma Raih Beasiswa LPDP Dalam Negeri

Prof Khudori menambahkan bahwa kajian keagamaan seharusnya tidak hanya dipakai dalam ilmu agama, tetapi juga menjadi spirit utama dari kajian sains. “Dengan demikian sains dan agama akan diarahkan kepada Allah SWT” tandasnya