INDONESIAONLINE – Lagi, dunia pendidikan tercoreng dengan adanya pengeroyakan yang menyebabkan korban jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Kasus itu terjadi di salah satu pondok pesantren di Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Korban berinisial MAR (14) dikeroyok oleh teman-temannya di ponpes yang sama. Hal ini dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar AKP Feby Pahlevi Rizal.

Menurut Feby, motif di balik pengeroyokan tersebut diduga terkait dengan pencurian uang saku yang melibatkan sejumlah santri pada pertengahan Desember sebelum libur Natal dan Tahun Baru.

“Kejadian pengeroyokan terjadi saat santri kembali untuk melanjutkan kegiatan belajar, pada Selasa (2/1/2024) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Korban kemudian jatuh pingsan sekitar pukul 24.00 WIB akibat pengeroyokan itu,” jelas Feby, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga  Jaga Tradisi Keilmuan Ulama, Ratusan Santri Milenial Ikuti Lomba Baca Kitab Kuning

Kondisi korban itu membuat pihak ponpes membawanya ke rumah sakit di Kecamatan Sutojayan untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya pihak rumah sakit menolak menerima korban karena tidak ada yang bersedia bertanggung jawab atas pasien dalam kondisi darurat.

Pihak ponpes pun terpaksa menghubungi keluarga korban. Ketika orang tua korban tiba dan menyaksikan kondisi yang mengenaskan yang dialami anaknya, mereka memutuskan untuk melaporkannya ke Polsek Lodoyo Timur.

Feby mengatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, termasuk mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.

“Kami tengah melakukan penyelidikan. Namun, kami belum dapat memberikan rincian tentang jumlah pelaku maupun kondisi MAR akibat serangan tersebut,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, M Syaikhul Munib selaku Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar menyatakan bahwa kasus pengeroyokan ini terkait dengan dugaan pencurian uang di antara santri.

Baca Juga  Polres Situbondo Tindak Tegas Puluhan Motor Balap Liar

Dia menyatakan adanya miskomunikasi terkait isu pencurian uang tersebut, namun tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataan tersebut.

“Kami dari Kemenag akan menjenguk korban dan bertemu dengan keluarga korban di rumah sakit guna memberikan dukungan dalam menghadapi situasi sulit ini,” pungkas Munib (ar/dnv).