Buntut Demo Siswa SMAN 1 Situbondo, DPRD: Katanya Ada Provokator dari Luar

INDONESIAONLINE – Aksi demo siswa SMAN 1 Situbondo, Jawa Timur (Jatim) dengan tuntutan ganti kepala sekolah, membuat  Komisi IV DPRD kunjungi sekolah tersebut.

Tujuan kedatangan para wakil rakyat Situbondo ini untuk meminta konfirmasi terkait peristiwa yang ramai dibicarakan tersebut ke pihak sekolah. Sayangnya Kepala SMAN 1 Situbondo sedang ada rapat sehingga pertemuan disambut oleh Wakil Kepala Sekolah.

“Kami datangi SMAN 1 Situbondo terkait itu. Peristiwa ini membuat dunia pendidikan di Kabupaten Situbondo tercoreng. Kami perlu menyikapi dan berkontribusi sebagai wakil rakyat,” ujar Sahlawi Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Situbondo, Jumat, (5/1/2024).

Menurut Sahlawi, dari kunjungan itu telah ada klarifikasi pihak sekolah. Salah satunya dari yang disampaikan bahwa aksi demo siswa ternyata ada penumpang gelap atau provokator dari luar sekolah.

Baca Juga  UII Yogyakarta Nyatakan Sikap: Indonesia Darurat Kenegarawanan!

“Awalnya kami khawatir itu. Ternyata dari pihak sekolah menyampaikan memang ada provokator. Nama, bukti, rekaman yang diduga provokator sudah dikantongi oleh wakasek. Mungkin itu nanti akan menjadi bahan penyelidikan. Kami juga akan berkoordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi habis ini,” ucapnya.

Lebih lanjut Sahlawi menyampaikan jika dirinya sebenarnya sadar secara kelembagaan dan kewenangan jika SMA itu kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun bagaimanapun siswa-siswi yang belajar di sekolah tersebut adalah anak-anak Kabupaten Situbondo.

“Tetapi di dalamnya ada anak-anak kami yang harus kami perhatikan. Jika ada masalah kami wajib berkontribusi. Bisa hadir dan turut serta menyelesaikan masalah ini. Tadi kami turun ingin mendapatkan informasi yang berimbang dari pihak sekolah,” ucapnya.

Baca Juga  Dorong Peningkatan Kapasitas Dosen, Unikama Datangkan Direktur Sumberdaya Ditjen Ristekdikti

Selanjutnya dirinya dan anggota komisi IV akan menghadap Dinas Pendidikan Provinsi sehingga masalah yang terjadi bisa terselesaikan secepatnya. Karena jika masalah ini tidak segera terselesaikan akan berdampak terganggunya proses belajar mengajar dan terganggunya karakter mental siswa yang merasa tidak nyaman terkait proses belajar mengajar (wbs/dnv).