INDONESIAONLINE – Anies Baswedan menjawab pertanyaan mahasiswa UI mengenai pengembalian tunjangan kinerja daerah (TKD) ASN DKI Jakarta yang dipotongnya saat dirinya menjabat Gubernur 2017-2022.

Anies mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 pemerintah harus melakukan penggeseran anggaran untuk menangani kondisi tersebut.

Pergeseran anggaran itu dalam upaya menjamin aspek kesehatan dan jaminan sosial masyarakat, khususnya yang mengalami dampak langsung Covid-19.

“Karena kondisi itu, jumlah penerima jaminan sosial di Jakarta meningkat selama masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Anies juga menyebut angka penerima jaminan sosial meningkat dari 900 ribu orang menjadi 2,4 juta jiwa pada saat itu.

Artinya, kata Anies, sebanyak 2/3 penduduk Jakarta mesti diberi uang oleh pemerintah karena kebijakan “Di Rumah Saja”.

Kondisi itu pula yang membuat Anies mengambil kebijakan mengumpulkan ASN dan menyatakan Pemprov DKI memiliki uang sebesar Rp1,6 triliun saat itu.

“Saya berbicara kepada seluruh ASN ada uang Rp1,6 triliun mau dipakai untuk 60 ribu ASN atau dipakai untuk menghidupi 2,4 juta keluarga di seluruh Jakarta,” terang Anies.

Baca Juga  Dikunjungi Jokowi, Mi Gacoan Jadi Trending X

Lanjutnya, uang dari pemotongan TKD ASN itu bukan untuk pemerintah, tapi untuk membantu warga lainnya yang terkena pandemi covid-19.

Anies juga mengatakan, pemotongan TKD itu bukan potongan atau kredit dan bukan potongan gaji. Pemotongan hanya 50 persen, sebanyak 25 persen jadi hibah dan 25 persen ditahan dan akan dikembalikan saat APBN DKI sudah kembali.

“Begitu APBD kembali, uang itu dikembalikan. Tapi ingat, bahwa uang itu dikembalikan semata-mata karena dulu dipakai untuk menghidupi tetangga Anda yang tidak bisa makan, tidak cukup pendapatan karena terdampak Covid,” imbuhnya.

Jawaban Anies ini mendapat respon dari warganet yang menyebut APBD DKI Jakarta secara nominal paling besar dibandingan provinsi lainnya.

“APBD DKI paling besar dibanding propinsi lainnya harusnya tdk perlu ada potongan untk ASN DKI..” tulis akun CS.

Akun Saijo juga menulis, “Janji politik Anies Baswedan enak didengar tetapi sulit direalisasikan. Contoh nyata hampir semua pemilih Anies terpesona dengan janji kampanye cagub Anies DP 0 rupiah bagi penduduk Jakarta yang belum punya rumah namun realisasinya setelah Anies jadi gubernur hanya sekitar 3 %,”.

Seperti yang telah diberitakan tagihan TKD ASN DKI Jakarta disampaikan Irma Josephine mahasiswa FISIP Universitas Indonesia.

Baca Juga  Bicara Kepemimpinan Global, Dubes Soroti Anies: Piknik Kurang Jauh

Irma merupakan anak dari PNS yang kena potongan TKD. Ia bertanya dalam forum bertajuk kuliah kebangsaan bersama Anies Baswedan terkait cara bacapres dari Koalisi Perubahan ini untuk mencapai kesejahteraan rakyat apabila terpilih.

“Padahal utang janji bapak pada PNS pada saat pandemi waktu itu saja belum bapak lunasi, mengenai pinjaman gaji para PNS yang bapak gunakan untuk menangani pandemi pada saat itu,” ujar Irma dikutip dari cnn.

“Jadi bagaimana pertanggungjawaban bapak nanti untuk hal tersebut dan untuk kesejahteraan Indonesia ke depan,” tanya Irma.