INDONESIAONLINE – Kemacetan di Kota Malang mendekati titik jenuh. Ini terlihat dari data hasil ukur ahli transportasi yang menyebutkan tingkat kepadatan lalu-lintas di Kota Malang sudah mencapai 0,88. Sementara itu, angka tersebut mendekati maksimal yang berada di angka 1.

“Iya, tadi dihitung oleh ahli transportasi. Kalau kemacetan selama ini titik jenuhnya 0,88. Itu kondisi setiap hari saat ini,” ucap Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra membenarkan hal tersebut.

Efek dari kemacetan yang mendekati titik jenuh mengakibatkan kerugian materiil bagi para pengendara di jalanan.

“Kalau kemacetan selama ini untuk satu kendaraan itu rugi Rp 2 ribu per kilometernya,” ujar pria yang akrab disapa Jaya.

Dari pantauan di lokasi, ada beberapa titik yang kerap jadi langganan macet di Kota Malang. Seperti di sepanjang Jl. Panglima Sudirman atau Buk Gludug, Jl. Sumbersari, Jl. MT Haryono, JL. Veteran dan beberapa titik lain.

Baca Juga  Malang One Zero Vol 2 Dipadati Pengunjung, Dishub Lakukan Rekayasa Lalin

Untuk di Jl. Panglima Sudirman, kemacetan terjadi lantaran adanya persimpangan di sekitar Jl. Untung Suropati dan Jl. Embong Brantas. Padatnya kendaraan dan juga banyaknya kendaraan bertonase besar jadi faktor penyumbang kemacetan di area ini.

Sementara di Jl. Sumbersari, kemacetan sering terjadi lantaran adanya penundaan di persimpangan Swalayan Sardo. Padatnya arus lalu-lintas tak jarang membuat penundaan laju lalu-lintas.

Sedangkan di Jl. Veteran, kemacetan terjadi di area MAN 2 Kota Malang. Di mana banyaknya kendaraan parkir di badan jalan tak jarang membuat lalu-lintas sempat tersendat. Meskipun sebenarnya sudah ada persimpangan menuju Jl. Mayjeng Panjaitan untuk memecah arus, namun ternyata tak cukup berdampak.

Rekayasa Lalulintas

Dishub Kota Malang telah menyiapkan rekayasa lalulintas dalam mengurangi titik jenuh kemacetan.

Baca Juga  Tak Ingin Polemik Rekrutmen Dewas Menguap, LIRA akan Wadul Gubernur

“Rencana rekayasa lalu-lintas di seputar Buk Gluduk (Jembatan Kereta Api). Jadi mulai dari Jalan Gatot Subroto sampai dengan di kawasan Rampal,” terang Jaya.

Saat ini pihaknya juga tengah menyusun rekayasa lalu-lintas di Jl. Gatot Subroto hingga kawasan Lapangan Rampal. Hal tersebut saat ini masih dalam pembahasan bersama Forum Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

“InsyaAllah kalau itu disepakati. Kami juga berdiskusi bersama TNI di wilayah sana. Mudah-mudahan rekayasa ini akan membantu masyarakat dan mengurangi kepadatan volume kendaraan,” pungkas Jaya (rw/dnv).