INDONESIAONLINE – Di Inggris, varian baru Covid-19,  Omicron penyebarannya begitu cepat. Bahkan di negara ini sudah 1 orang meninggal karena varian yang disebut berasal dari Afrika Selatan ini. Henny Rosalinda SIP MA, dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya bercerita mengenai cepatnya penyebaran Omicron. 

Perempuan yang saat ini menjalani studi S3 di University of Portsmouth ini mengungkapkan penyebaran varian baru ini lebih cepat daripada varian delta.

“Dibandingkan dua Minggu lalu Ketika Omicron masuk ke Inggris, 2-3 hari penularannya bisa dua kali lipat. Kondisinya memang harus waspada dengan virus ini,” ucapnya melalui rilis yang diterima JatimTIMES.

Henny menyebut pemerintah Inggris memprediksi penyebaran varian baru sangat cepat dan bisa mencapai 1 juta kasus pada bulan Desember ini. Namun dia menyebut tingkat kebahayaan varian Omicron ini tidak separah varian-varian sebelumnya.

Salah satu yang membuat kasus Covid-19 di Inggris meningkat termasuk varian Omicron menurut Henny karena pemerintah Inggris memberikan akses yang mudah untuk bisa meminta alat tes lateral. 

“Lateral ini kita bisa dapat dengan mudah di sini. Gratis juga. Bisa ke apotek minta dan akan dikasih satu paket ada 7 biji alat tes lateral. Cari di kampus juga mudah,” ungkapnya.

Bahkan jika dinyatakan positif Covid-19, warga bisa minta tes PCR gratis ke pemerintah setempat. Dari tes PCR yang dilakukan inilah, kata Henny diketahui mana yang termasuk varian Omicron mana yang tidak. PCR di Inggris, dapat melihat dalam virus yang terindikasi Omicron atau tidak adanya Gen S. Sebaliknya, jika terdapat gen S adalah merupakan varian biasa.

Baca Juga  Sumaji Korban Tersapu Ombak di Pantai Pudak Blitar Ditemukan Tak Bernyawa

Alumni Magister di Universitas Nagoya ini menyebut sekarang kasus di Inggris dengan adanya varian baru ini termasuk besar. Sekitar 3.000 kasus per 14 Desember. “Padahal awalnya hanya 2 kasus sejak varian ini masuk 2 minggu lalu,” tutur Henny.

Henny menambahkan, cepatnya penyebaran varian Omicron ini  membuat Pemerintah Inggris mendesak warganya untuk segera mendapatkan vaksin booster atau vaksin ketiga. Dengan melakukan vaksin booster dipercaya akan memberi proteksi 70-75 persen.

“Saya awalnya nyantai-nyantai tapi kemudian juga didesak untuk ikut. Sekarang kondisinya banyak yang antre untuk vaksin. Tapi di sini aksesnya mudah dapat vaksin,” imbuhnya.

Untuk itu, pemerintah melakukan percepatan vaksinasi ketiga dengan menambahkan tenaga vaksinator hingga melibatkan unsur militer dalam mendirikan tempat vaksinasi. Untuk saat ini, mereka yang berusia di bawah 18 tahun, diutamakan dalam percepatan vaksinasi.

“Sekarang yang di bawah 18 tahun diutamakan, anak saya masih 16 tahun juga diminta untuk booster dan baru dapat tanggal 24 Desember nanti. Saya awalnya dapat 3 Januari tapi kemudian dokter minta untuk dipercepat dan 11 Desember kemarin selesai,” ceritanya.

Baca Juga  Pria 32 Tahun Warga Dawung Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri

Jika laju varian Omicron terlalu cepat, Henny mengungkapkan Pemerintah Inggris akan Kembali melakukan pengetatan agar varian baru melambat penyebarannya. 

“Di Inggris memang tidak wajib pakai masker kalau di outdoor. Kalau di Indoor wajib tapi kadang juga ada beberapa yang masih tidak pakai. Nah ini dipaksa lagi untuk pakai masker,” tuturnya.

Sebagai upaya pencegahan, saat ini per 13 Desember telah diberlakukan kebijakan Work From Home. Hal ini juga berbarengan dengan sekolah yang kini memasuki masa libur jelang perayaan Natal. Kebijakan WFH sendiri dari informasi akan kembali dilakukan kajian pada 4 Januari 2022 terkait keberlanjutannya. Akan tetapi para ahli di Inggris memberikan saran untuk dilakukan selama 6 Minggu.

“Kampus kampus juga mulai tutup kecuali memang ada kebutuhan yang mendesak seperti untuk ke laboratorium. Per 15 Desember kemarin warga diwajibkan pakai aplikasi NHS agar tahu status vaksin hingga hasil tes Covid-19 yang sudah dilakukan. Mungkin sama seperti di Indonesia yang pakai PeduliLindungi,” paparnya.

Selain upaya melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19, dosen HI UB ini juga selalu ketat dengan protokol kesehatan dengan memakai masker dan  selalu menjaga jarak. 

“Kami juga perkuat badan dengan minum vitamin,” pungkas Henny.



Anggara Sudiongko