INDONESIAONLINE – Setan sangat antusias ketika menghadapi seseorang yang tengah sakaratul maut, sehingga setan tak mau melewatkan hal tersebut. Hal ini sebagaimana Shahih Muslim disebutkan dari Jabir Ibn Abdullah.

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh setan mendatangi salah seorang kalian dalam setiap situasi dan kondisi bahkan pada saat makan. Dan jika kunyahan makanan salah seorang kalian jatuh, hendaklah ia membersihkan bagian yang kotor lalu memakannya dan tidak membiarkannya dimakan setan. Jika ia telah selesai makan hendaklah ia menjilat jari-jarinya, karena ia tidak tahu di makanan yang mana terdapat keberkahan,”

Dalam Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi, dilansir dari IslamPos, para setan kemudian mendatangi disaat genting mereka dengan mentari sebagai sanak saudara. Mereka kemudian mengeluarkan bujuk rayu untuk masuk kedalam agama lain yang bertentangan dengan Islam. 

Abdullah, putra Imam Ahmad ibn Hanbal, mengkisahkan, “Aku menyaksikan wafatnya ayahku, dan di tanganku ada kain lap untuk mengusap jenggotnya yang lebat. Pada saat itu beliau pingsan kemudian sadar, lalu beliau berkata sambil menunjuk dengan tangannya, “Tidak, enyahlah! Tidak, enyahlah!”.

Baca Juga  Rombongan Rumah Sedekah NU Bersama Pengusaha dan Anak Yatim Kunjungi Makam Rasulullah

Hal tersebut dilakukannya berulangkali. Lantas Abdullah bertanya, ‘Hai ayahku, apa yang engkau lihat?’. Ayah kemudian menjawab, ‘Setan berdiri di dekat terumpahku sambil menggigit ujung jari, dan berkata, ‘Hai Ahmad, ikutilah bujuk rayuku!’. (Ayah) Akupun berkata, ‘Tidak, enyahlah! Tidak, enyahlah, sampai aku matipun!’.

Dalam kisah lain, Al-Qurthubi mengatakan: “Aku mendengar guru kami, Imam Abu al-Abbas Ahmad ibn Umar al-Qurthubi, berkata, ‘Aku menyaksikan ketika saudaraku, Syekh Abu Ja’far Ahmad ibn Muhammad al-Qurthubi, sedang sekarat, di Cordova. Dikatakan kepadanya, ‘Ucapkanlah la ilaaha illa Allah.’ Namun, jawaban yang keluar dari mulutnya, ‘Tidak! Tidak!’.

Dan pada saat bangun, diceritakan bahwa ia telah melihat datang dua setan disebelah kanan dan kiri. Mereka merayu agar mengikuti apa yang dikatakannya.

“Datang dua setan di sebelah kanan dan kiriku. Salah satunya berkata, ‘Matilah dalam keadaan beragama Yahudi, karena Yahudi adalah agama terbaik”. Yang satunya berkata, “Matilah dalam keadaan Nasrani, karena Nasrani adalah agama terbaik”. (Imam Abu) Akupun menjawab, ‘Tidak! Tidak!’.

Baca Juga  Dianjurkan, Ini Doa untuk Orang yang Tak Lagi Punya Harapan Hidup

Meski begitu, Ibn Taimiyah berpendapat, jika kejadian ini tak selalu menimpa setiap orang. Bahkan, saat orang tersebut masih hidup, penawaran lebih dari dua agama telah ada. 
Sedang lainnya, malah tidak ditawarkan. 

Ia menyampaikan, “Setan itu paling keras upayanya dalam menggoda anak Adam adalah saat sekarat. Ia berkata kepada kawan-kawannya, ‘Perhatikan dia, sebab bila ia luput, maka selamanya kalian tidak dapat mengambil keuntungan darinya'”. 

Kemudian Ia berdalil dengan hadis, “Amal itu tergantung penghujungnya.” Nabi saw bersabda, “Seorang hamba beramal dengan amalan ahli surga, namun ketika jarak antara dia dan tinggal sehasta, takdir mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka masuk nerakalah ia. Seorang hamba beramal dengan amalan ahli neraka, namun ketika jarak antara dirinya dengan neraka tinggal sehasta, takdir mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli surga, maka masuk surgalah ia.”