INDONESIAONLINE – Nabi Daniel adalah salah satu nabi yang diutus kepada kaum Israil.

Dalam literasi ahli kitab, Nabi Daniel hidup pada abad ke-6 SM (Sebelum Masehi) sekitar lima abad sebelum masa Nabi Isa as dan sekitar 12 abad sebelum masa kenabian Muhammad SAW.

Dilansir dari akun Tiktok @Jazirah Ilmu, 300 tahun setelah Nabi Daniel meninggal dunia, jasadnya ditemukan oleh salah seorang sahabat ketika beliau berjihad melawan bangsa Tartar di daerah Hormuzan.

Jasad manusia berhidung mancung itu ditemukan di Baitul Malhur Muzam. Ketika itu dijelaskan bahwa jasad tersebut telah meninggal dunia sejak 300 tahun yang lalu. Tetapi jasad itu masih utuh dan tidak membusuk sedikit pun.

Lalu, Abu Musa Al Asy’ari mengirim surat kepada raja Islam yang waktu itu dijabat oleh Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu. Isi surat balasan dari Umar bin Khattab sebagai berikut:

Baca Juga  Kisah Zarathustra, Nabi yang Diutus kepada Kaum Majusi

“Sesungguhnya ini adalah nabi di antara para nabi tapi tidak akan membakar jasad para nabi dan bumi tidak akan merusaknya. Hendaklah engkau dan salah seorang sahabatmu menguburkannya di tempat yang tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali kalian berdua.”

Mengapa Umar meminta para sahabat itu menyembunyikan kuburan Nabi Daniel? Itu karena ada sebuah riwayat yang mengatakan jasad Nabi Daniel saat itu digunakan oleh penduduk sekitar untuk memanggil hujan. Maka, apabila terjadi musim kemarau berkepanjangan, mereka akan meletakkan jasad Nabi Daniel di lapangan dan tak lama dari itu hujan pasti akan turun.

Masyarakat di sana bergantung pada jasad Nabi Daniel, bukan bergantung kepada Allah yang menciptakan Nabi Daniel.

Baca Juga  10 Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah

Pada suatu hari, disembunyikanlah jasad dan makam Nabi Daniel itu. Cara menyembunyikan kuburan beliau yakni pada siang hari para sahabat menggali 13 lubang kuburan di sungai.

Air sungai itu sebelumnya telah dibendung terlebih dahulu. Lalu pada malam hari, para sahabat memasukkan jasadnya di salah satu lubang itu kemudian ditutup tanah. Dan  bendungan sungai kemudian dibuka  sehingga tak ada seorang pun yang tahu di mana kuburan Nabi Daniel.

Mengapa Umar memerintahkan untuk menyembunyikan kuburan Nabi Daniel? Yaitu demi mencegah terjadinya perbuatan syirik di antara manusia saat itu karena jasad Nabi Daniel dikeramatkan orang-orang. Itu sesuatu hal yang dilarang oleh Islam dan ditakutkan pula setan memanfaatkan sikap berlebih-lebihan ini, yaitu terlalu berlebih-lebihan mengultuskan Nabi Daniel layaknya Nabi Isa. (mut/hel)