INDONESIAONLINE – Kebijakan rekayasa lalu-lintas di kawasan Kayutangan Heritage sudah berlangsung selama dua hari sejak diuji coba Senin (20/2/2023) kemarin. Rencananya, uji coba ini akan berlangsung selama 3 pekan. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, dengan rekayasa tersebut, arus lalu lintas terbilang lengang. Meskipun ada beberapa titik yang padat, arus lalu lintas terlihat lancar. 

Meskipun, sejumlah pengendara sempat ada yang dibingungkan dengan adanya angkutan kota yang berjalan melawan arus. Angkutan yang berjalan melawan arus itu usulan dari sopir angkot yang merasa terdampak.

“Dari hari Senin (20/2/2023) itu kan kita (pengendara) sudah mulai membiasakan arus lalu-lintas yang baru. Dan itu lancar, mungkin hanya perlu dibiasakan lagi,” jelas Andika (32) salah satu warga Kecamatan Klojen. 

Namun, hari Selasa (21/2/2023), dirinya cukup kebingungan saat melihat ada salah satu angkutan yang berjalan melawan arus. Hal itu pun cukup ia sesalkan, sebab juga cukup berbahaya. 

Baca Juga  Kendati Covid Kraken Belum Ada di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada dengan Tetap Vaksin

“Ya kan kemarin sudah lancar, seharusnya bisa dipertahankan. Yang biasanya macet juga sudah mulai berkurang. Kalau ada (angkutan) yang lawan arus kan bahaya, apalagi pembatasnya bukan permanen,” terang Andika. 

Pendapat lain juga disampaikan Sugi (57) warga Kecamatan Blimbing Kota Malang. Menurutnya, rekayasa lalu-lintas yang baru ini cukup lancar. 

“Sebenarnya membingungkan. Mungkin karena baru pertama. Tapi sepertinya lebih lancar. Biasanya saya ketemu macet di daerah perempatan Sena Putra (Jl. Kahuripan),” ujar Sugi, Selasa (21/2/2023) sore. 

Sugi sendiri sebenarnya tidak banyak mobilitas di jalan raya. Namun setiap bulan, biasanya dia pergi untuk cek up kesehatan di klinik yang ada di Jalan Semeru. 

Baca Juga  Pendukung Bharada E Bikin Gaduh Ruang Sidang, Hakim Wahyu Murka

Dirinya mengaku jika dengan lalu-lintas yang baru ini kondisi jalan raya memang dirasa lebih lancar. Meskipun, untuk menuju klinik tempatnya berobat, harus sedikit memutar melalui Jalan Majapahit dari arah rumahnya.

“Kayaknya sama aja ya, hanya harus memutar lewat splendid (JL. Majapahit). Ini tadi juga tidak ada lampu merah (traffic light) sama sekali, dan gak ada jalan yang harus menyebarang,” terangnya. 

Sebagai informasi, sejak diterapkannya rekayasa lalu-lintas ini, sejumlah titik yang biasanya macet juga cenderung lebih lancar. 

Seperti di Jl. Kahuripan menuju Simpang Empat Rajabali, simpang tiga Jl. Majapahit menuju Plaza Sarinah, Jl. Semeru, Jl. Bromo dan Jl. Buring menuju Simpang Tiga PLN.