INDONESIAONLINE – Dialog Kebangsaan digelar Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Sabtu (6/8/2022). Dialog Kebangsaan dalam upaya memupuk dan menguatkan rasa nasionalisme ini dilaksanakan berbarengan dengan Kongres Ikatan Keluarga Besar Alumni Unikama dan mengambil tema Pembudayaan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Tantangan Era Society 5.0.

Dalam acara tersebut, menghadirkan para pemateri berkompeten dalam bidangnya. Mulai dari tokoh PGRI, budayawan, tokoh pemuda, hingga Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) periode lalu, Prof Hariyono.

1

Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian menjelaskan, Dialog Kebangsaan dan kongres ini menjadi sebuah hajatan bagi Ikatan Keluarga Besar Alumni Unikama. Kongres diawali dengan Dialog Kebangsaan, menyiratkan pengurus yang ingin menegaskan tentang rasa nasionalisme dan ideologi Pancasila menjadi pioner dan penegak pilar kebangsaan.

“Dan melalui Ikatan Keluarga Besar Alumni Unikama inilah dimulai (untuk menegakkan). Sebelum kongres, kita disegarkan dulu bagaimana menghadapi budaya bangsa yang terus terdisrupsi di era kemajuan teknologi,” jelasnya.

Baca Juga  Evaluasi Kinerja IKU 2023, UIN Maliki Malang: Memuaskan dan Lebihi Target
3

Apapun era dalam perkembangan zaman, lanjutnya, agar nilai-nilai nasionalisme tak luntur, maka perlu untuk terus diperbincangkan dengan berbagai dialog-dialog kebangsaan. Dialog ini akan terus mewarnai pola pikir, perilaku serta tutur kata masyarakat. 

Semangat menghadirkan Pancasila sebagai living ideologi dalam kehidupan, adalah inisiasi dan tekad menghadirkan kembali Pancasila sebagai bagaian dari kehidupan. Cara lainnya untuk melakukan hal tersebut, tentunya dapat melalui sebuah budaya. 

“Lewat budaya juga lebih mudah untuk dimasukkan nilai Pancasila,” paparnya.

4

Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Unikama, Dr Nawaji menyampaikan, tema yang dipilih tentunya melihat perkembangan saat ini. Menurutnya, banyak generasi yang kurang memahami bagaimana sesungguhnya Ideologi Pancasila.

“Banyak dari mereka yang kurang memahami hal tersebut. Maka saya juga titip untuk alumni Unikama (untuk terus menggelorakan nasionalisme dikalangan generasi muda),” jelasnya.

Baca Juga  Serba Kekurangan, Siswa SD Negeri di Jombang Terpaksa Berbagi Kelas dan Guru

Sementara itu, salah satu pemateri dalam Dialog Kebangsaan, Prof Hariono menyampaikan, bahwa sebauh bangsa butuh falsafah dasar negara. Sebuah dasar yang bisa menyatukan Indonesia sebagai negara dan bangsa yang kuat. 

“Bagaimana semua bisa satu, inilah Pancasila yang menjadi meja statis dapat menyatukan semua. Tanpa persatuan kita bisa terjadi adu domba,” terangnya.

Selain itu, Pancasila sebagai line star dinamis yang bisa menjadikan bangsa sebagai bangsa adil, berdaulat dan makmur. Di sisi lain, dia juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dikuasai.

“Akan tetapi, hal tersebut tentu harus diimbangi dengan sebuah karakter. Dan inilah ruh dalam dunia pendidikan yang berkaitan dengan nilai kebangsaan dan Pancasila,” pungkasnya.