INDONESIAONLINE –  Tujuh mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang lolos dalam MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) 2023.

Ajang tersebut merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum Merdeka yang menawarkan program student mobility dengan durasi maksimal 6 bulan.

Mereka berkesempatan belajar di beberapa kampus luar negeri yang ada di Amerika hingga Maroko. Beberapa fasilitas tentunya didapat para mahasiswa, seperti tuition fee, biaya transportasi, visa, asuransi, living allowance, dan settlement allowance.

Ketujuh mahasiswa yang lolos MORA 2023 tersebut dari Fakultas Humaniora, yakni Riska Andriani yang akan belajar di Buffalo State University, M Farhan Abdillah Arif dan Jihan Al Humairoh serta Aulia Nailufar Firdausi Aziz akan belajar di Columbia University.

Baca Juga  Majukan Dunia Pendidikan, Dua Fakultas dari Unisba Blitar Studi Banding ke Unisla Lamongan

Berikutnya, Santi Agustin akan belajar di York College of Pennsylvania, dan Balya Muhammad Izzat akan belajar di University of Rochester serta Muhammad Zarnubi dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab berkesempatan belajar di Maroko.

Para mahasiswa tersebut akan berangkat ke kampus tujuan Alda akhir bulan Agustus. Kemudian, akam memulai perkuliahan pada bulan September hingga bulan Desember 2023.

Sesuai mekanisme yang ada, para mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini akan mendapatkan kredit yang dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) di kampus asal mereka.

Salah satu peserta, Riska Andriani, menyampaikan, bahwa dirinya begitu bersyukur dapat lolos dan menjadi penerima MOSMA. Kesempatan ini, dijelaskan Riska akan benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk belajar dan meningkatkan potensi yang dimilikinya.

Baca Juga  Lepas 17 Calon Jamaah Haji dari UIN Maliki Malang, Ini Pesan Rektor Prof Zainuddin

“Pengen improve our knowledge sih, karena kan aku dari Sastra Inggris, jadi ingin lebih mendalami ilmu dan sosial budaya yang ada di sana,” terang Riska.

Untuk dapat mengikuti MOSMA ini, dijelaskan Riska tidaklah mudah. Berbagai ketentuan dan persyaratan harus dipenuhi oleh para mahasiswa. Mahasiswa harus menyertakan sertifikat bahasa Inggris/Arab untuk diseleksi. Mereka yang lolos tahapan administrasi, kemudian harus menyiapkan diri untuk mengikuti tahapan tes wawancara bukan dengan bahasa Indonesia, tetapi menggunakan bahasa asing.

Dengan lolos dalam MOSMA ini, tentunya menjadi kesempatan emas dalam meningkatkan atau mengembangkan kompetensi para mahasiswa. Mereka dapat mengambil ilmu dan mendapatkan pengalaman belajar di kampus luar negeri. (hs/hel)