INDONESIAONLINE – Ekonomi Kota Malang tahun 2022 meningkat sebesar 6,32 persen dibandingkan tahun 2021. Angka ini menjadikan Kota Malang sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa terdapat lima Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu Kabupaten Tuban sebesar 8,88 persen; Kabupaten Sidoarjo sebesar 7,53 persen; Kabupaten Gresik sebesar 7,38 persen; Kota Surabaya sebesar 6,51 persen; dan Kota Malang sebesar 6,32 persen.

Perbaikan perekonomian yang terjadi di Jawa Timur tidak lepas dari pengaruh aktivitas masyarakat yang telah meningkat setelah meredanya pandemi COVID-19. Dengan kembali tercapainya level 5 persen menunjukkan bahwa kinerja ekonomi tahun 2022 telah menguat dan mulai pulih seperti sebelum pandemi. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini dalam Rilis Berita Resmi Statistik Rabu (1/3/2023).

Baca Juga  Harga Emas Kembali Naik, Kenaikan Per Gram Capai Rp 3.000

Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir di Kota Malang. Laju pertumbuhan ini masih di atas laju pertumbuhan Jawa Timur yang hanya sebesar 5,34 persen dan Indonesia sebesar 5,31 persen.

“Perekonomian di Kota Malang tumbuh dengan baik dan mengesankan,” kata Erny.

Kemudian, terdapat kenaikan  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Rp 76,62 triliun menjadi Rp 84,80 triliun pada 2022. Begitu pula dengan PDRB Atas Dasar Harga Konstan yang sebelumnya Rp 53,30 triliun pada 2021 menjadi RP 56,67 triliun pada 2022

 Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi di 2020 adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 16,65 persen. Disusul oleh jasa lainnya sebesar 13,39 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,70 persen.

 Erny mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Baca Juga  City Rolling dan Nobar WSBK Bersama Komunitas Honda  Malang

 Sementara itu, lapangan usaha yang mendominasi adalah perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 29,54 persen, industri pengolahan sebesar 26,74 persen.

 Diikuti oleh konstruksi sebesar 12,51 persen, dan jasa pendidikan sebesar 7,47 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kota Malang mencapai 76,26 persen.

 Selanjutnya, terkait distribusi dan pertumbuhan PDRB Kota Malang menurut pengeluaran, adalah konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 5,78 persen dan distribusi mencapai 66,51 persen.

 Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen PMTB dengan angka 11,35 persen  Sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi menurut pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga yang mencapai 3,83 persen.

 “Konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif,” sebagaimana ujarnya.

 Tidak hanya itu, meningkatnya mobilitas masyarakat yang memungkinkan terjadinya transaksi keluar-masuk antardaerah mendukung pertumbuhan tinggi komponen ekspor-impor.