INDONESIAONLINE – Pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian lebih kepada blue collar worker atau pekerja berkerah biru. Yang biasanya, di Indonesia diidentikan sebagai pekerja pabrik atau industri. 

Hal tersebut disampaikan oleh putri sulung Almarhum KH. Abdurrachman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh saat mengunjungi pekerja di salah satu industri di Malang. Menurutnya, pekerja pabrik menjadi salah satu penopang ekonomi terbesar di Indonesia. 

“Selain itu (blue collar worker), penopang besar ekonomi sebenarnya juga UMKM, itu memperkerjakan 97 persen masyarakat. Untuk itu perhatian harus lebih besar ke arah sana,” ujar wanita yang akrab disapa Yenny Wahid ini. 

Untuk itu, dirinya berharap agar ke depannya para pekerja pabrik yang termasuk dalam golongan blue collar worker ini tak selamanya menjadi buruh. Artinya diharapkan bisa naik kelas. 

Baca Juga  Hanya di Graha Bangunan, Beli Kloset Duduk Bonus Jet Shower Toilet

“Ya nanti agar mereka bisa naik kelas. Menjadi pekerja dengan skill tinggi, yang juga gajinya tinggi,” jelas Yenny Wahid. 

Bukan hanya kepada kalangan pekerja saja, pemerintah juga wajib memberikan perhatian kepada perusahaan. Terutama perusahaan yang memang diketahui sudah banyak menyerap tenaga kerja. 

“Jangan sampai mereka (perusahaan) ada kesulitan dalam berusaha, sehingga bisa ekspansi terus membuka lapangan pekerjaan, itu yang perlu dijaga,” terangnya. 

Apalagi menurutnya, di waktu seperti ini yang sudah mulai masuk pada tahun politik. Dimana ia menilai, kondusifitas yang sudah terjalin antara masyarakat pekerja, perusahaan dan pemeritah bisa terus terjaga. 

“Kita masuk tahun politik, kita berusaha menjaga meminimalisir konflik politik yang bisa menambah dampak krisis ekonkmi. Ini harus kita jaga,” pungkas Yenny Wahid. 

Baca Juga  Jokowi Sebut Perubahan Iklim Jadi Hal yang Paling Ditakuti Semua Negara, Indonesia Peringkat Tiga