INDONESIAONLINE – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa 97% Indonesia tidak mengalami resesi pada tahun 2023.

Pernyataan tersebu disampaikan pada penyelenggaraan Penandatanganan Komitmen Aksi Pencegahan Korupsi 2023/2024 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 8 Maret 2023 di Gedung KPK, Bappenas dan KemenPANRB.

Dalam kegiatan tersebut Airlangga menyampaikan bahwa di tengah tantangan global pemerintah terus berusaha untuk memastikan pemulihan ekonomi yang efektif. Hal tersebut ditunjukkan pada pertumbuhan ekonomi yang positif.

Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3%. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Tidak hanya itu, pertumbuhan Indonesia merupakan pertumbuhan tertinggi kedua setelah Saudi Arabia di antara negara-negara G20.

Baca Juga  Bank Jatim Pacu Digitalisasi di Kabupaten Lamongan

Selanjutnya Airlangga berbicara terkait ancaman resesi yang sering dibicarakan sejak pandemi COVID-19. Ia menyampaikan bahwa kemungkinan Indonesia menghadapi resesi 2023 hanya 3%.

 “Artinya 97 persen Insyaa Allah tidak ada resesi,” ujarnya.

 Airlangga juga menyinggung terkait pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan melambat. Selain itu, IMF semula memprediksi pertumbuhan mencapai 3,4% di tahun 2023, namun kemudian diturunkan menjadi 2,9%. Kendati demikian, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan menguat di tahun 2024 dengan presentase 31%

Demikian pula dengan inflasi global pada 2023 yang dinilai sudah melandai dengan presentase 6,6%, meski belum kembali pada tingkat pra-pandemi, yaitu 1,0% hingga 2,0%. Tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 2023 sendiri lebih rendah apabila dibandingkan dengan tingkat inflasi global, yaitu 5,5%.

Baca Juga  Menko Airlangga Sebut Aktivitas Ekonomi Domestik Terus Tampilkan Tren Positif

Melalui kegiatan tersebut Airlangga mengapresiasi KPK atas penyelenggaraan acara tersebut dan berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah navigasi yang baik untuk upaya pencegahan korupsi dan menjaga optimisme di tengah ketidakpastian perekonomian saat ini.