INDONESIAONLINE – Permasalahan terbatasnya lahan menjadi masalah tersendiri bagi Kota Malang di tengah upaya meningkatkan kapasitas produksi hasil pertanian. Hal itu nyaris tak dapat dihindari.

Kondisi tersebut berjalan beriringan dengan dibutuhkannya lahan untuk pembangunan. Baik perumahan, perkantoran hingga bangunan usaha.

“Saat ini yang bakal menjadi permasalahan ke depan, lahan pertanian yang produktif akan semakin berkurang. Kerena tuntutan kebutuhan ketersediaan papan seperti perumahan, perkantoran dan mungkin usaha-usaha dan lainnya,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, Senin (6/3/2023).

Namun demikian, Slamet mengaku bahwa pihaknya juga tetap mengoptimalkan dari luasan tahan tanam yang masih ada. Setidaknya kapasitas produksi yang ada saat ini tidak berkurang.

Baca Juga  Wali Kota Ning Ita: Selfie di Jembatan Kota Mojokerto Kok Dibilang Yogyakarta?

Dalam ini, pihaknya memberikan beberapa fasilitas kepada petani melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) maupun balai penyuluh pertanian (BPP).

Sejumlah fasilitas tersebut yakni seperti bibit padi, jagung. Kemudian sarana seperti hand tractor dan cultivator. Selain itu juga pendukung seperti pembunuh hama dan jaring untuk mencegah burung liar memakan bulir padi

“Dari situ kita berusaha mendorong kapasitas produksi padi bisa tetap dipertahankan,” imbuh Husnan.

Slamet mengatakan, sampai saat ini luasan lahan persawahan seluas 802 hektare. Luasan lahan tersebut bertahan sejak tahun 2021 lalu sampai sampai saat ini.

Dengan luas tersebut, produksi padi di Kota Malang masih bertahan di angka kurang lebih sebesar 15.000 ton dalam satu tahun. Sehingga dengan upaya yang dilakukan sampai saat ini, ia berharap kapasitas produksinya juga tetap bertahan.

Baca Juga  Tabrak Dinding Pembatas Sungai, Dua Remaja Perempuan di Kota Batu Meninggal Dunia

Saat ini, dari 5 wilayah kecamatan yang ada di Kota Malang, setidaknya ada 4 kecamatan yang masih punya lahan persawahan. Yakni Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Lowokwaru dan Blimbing.

“Kalau wilayah Kecamatan Klojen sudah nihil ya lahan persawahan. Tahun 2021 dan 2022 masih sama, luasan persawahannya 802 hektare, mudah-mudahan tetap bertahan ya,” pungkas Husnan.