INDONESIAONLINE – Bagaimana kelanjutan Merdeka Belajar Kampus Merdeka jika Nadiem Makarim tidak lagi menjadi menteri pendidikan kebudayaan riset dan teknologi (mendikbud ristek)? Pertanyaan itulah yang dikemukakan seorang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Nadiem dalam QS Higher Ed Summit.

Merespons proyeksi tersebut, Nadiem menuturkan bahwa pihak yang merasakan Kampus Merdekalah yang nanti akan melanjutkan gerakan itu.

“Kini Anda yang mengelola perubahan ini. Perubahan program itu sulit. Karena itu, mohon maaf kepada rektor di kampus-kampus. Namun, perubahan ini penting. Bayangkan, 20 tahun menyusun mata kuliah per semester, terus sekarang (di Kampus Merdeka) punya 3 semester di luar kelas dari total 8 semester,” kata Nadiem, Rabu (8/11/2022). “Ini perubahan radikal yang nggak mudah bagi kampus,” imbuh dia.

Baca Juga  Sosialisasikan Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Kabupaten Blitar  Sambangi Sekolah

“Ada juga yang menunggu-nunggu perubahan ini. Mereka yang sebelumnya dikesampingkan pandangannya, sekarang berbicara. Nah, Anda yang mengecap Kampus Merdeka sekarang inilah yang merasakannya. Jadikanlah kampanye. Tidak hanya kebijakan,” sambungnya.

Nadiem mengatakan, sekitar 400 ribu mahasiswa sudah mengikuti Kampus Merdeka dalam semester penuh. Sebagian memilih studi lainnya sesuai minat, sebagian lagi mengembangkan proyek. Ilmu dan kecakapan ini baginya dapat mendukung mahasiswa saat meraih gelar. “Itu kalau gelar masih penting ya dalam 20 tahun lagi,” katanya.

Nadiem menuturkan, dengan adanya pembelajaran di luar kelas, kampus bisa jadi tidak lagi relevan di masa depan. Kondisi ini di sisi lain baginya bisa mendorong perguruan tinggi menguatkan fungsi.

Baca Juga  Kabar Gembira, Hasil Seleksi Administrasi STAN Diumumkan

“Mungkin saja kampus jadi tidak relevan lagi, tapi ini mendorong kampus memperkuat fungsinya,” ucap Mas Menteri, sebutan yang diberikan kepada Nadiem.

Jadi, sambung Nadiem, sayang bila siswa yang mendengar ada Kampus Merdeka tidak berkesempatan untuk merasakannya. “Nanti siswa demo turun ke jalan,” selorohnya.

Ia menegaskan, pada akhirnya, sekolah dan perguruan tinggilah yang akan melanjutkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Meskipun pemerintah yang mulai, sekolah dan kampus yang akan melanjutkan,” pungkas Nadiem. (red/hel)