INDONESIAONLINE – Pernah mampir ke Kedai Kopi Sebastien di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang VIII, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang?

Kedai kopi ini menjadi salah satu kedai yang melestarikan kearifan lokal Malangan. Betapa tidak. Pengunjung dapat membayar lebih murah jika memesan menggunakan bahasa khas Malangan atau bahasa Walikan (terbalik).

Sebagai informasi, Malang memang terkenal dengan bahasa Walikan yakni bahasa yang sengaja saat pengucapannya dibuat terbalik. Contohnya jika Anda mengatakan ‘kamu’, orang Malang akan mengganti dengan ‘umak’. Atau saat menanyakan ‘di mana’, orang Malang akan mengucapkan ‘anamid’ dan sebagainya.

Nah, kini bahasa Walikan yang khas Malangan ini dilestarikan oleh Kedai Kopi Sebastien. Jika pengunjung datang dan memesan menggunakan bahasa Walikan, maka secara otomatis akan mendapat diskon hingga 40 persen. Namun jika pengunjung memesan menggunakan bahasa Indonesia, harga yang dipatok sesuai dengan menu yang ada di Kedai Kopi Sebastien.

Pemilik Kedai Kopi Sebastien Didik Sapari membenarkan  ada promo khusus bagi pelanggannya yang menggunakan bahasa Walikan. Dan pihaknya akan memberikan diskon kepada pengunjung tersebut.

“Iya kalau pakai bahasa Malangan atau Walikan di kedai kami ini, harganya mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 13 ribu. Kalau, bahasa Indonesia,ya mahal bro. Mulai dari Rp 15 ribu sampai di atas Rp 20 ribu,” kata Didik.

Menu di Kedai Kopi Sebastien ini tak jauh beda dengan kedai kopi pada umumnya. Seperti menyajikan beragam kopi, mulai dari kopi susu, kopi hitam dan lainnya. Selain itu, ada jajanan tradisional lainnya, seperti weci, hingga onde-onde.

Baca Juga  Lumajang Belum Memiliki Makanan Khas, Nasib Sego Kelor?

“Gak ada yang special di sini. Sama saja dengan kopi-kopi lainnya. Cuma yang buat spesial itu ya menggunakan bahasa Walikan atau Malangan itu,” ujar Didik.

Suasana Kedai Kopi Sebastien ini pun cukup menarik karena berada di sebuah rumah kuno yang telah ada sejak tahun 1960-an. Rumah kuno itu disulap dengan aksesori perabotan kuno seperti sepeda onthel, buku-buku lawas, hingga meja dan kursi kuno untuk menguatkan cita rasa oldies pada kedai tersebut.

Maka sesuai informasi dari media ini, jika datang ke Kedai Kopi Sebastien akan disuguhkan suasana dan nuansa heritage. Terlebih kedai kopi tersebut berada di perkampungan heritage. “Dan isinya itu barang-barang kuno milik kita sendiri,” kata Didik.

Didik menyampaikan bahwa konsep berbeda memang sengaja diusung Kedai Kopi Sebastien. Namun yang menggunakan bahasa Walikan khas Malangan untuk memberikan diskon belum ditemukan.

“Sekarang ini sudah banyak warung kopi di Kota Malang. Menu-nya juga unik-unik. Suasana kuno-kuno ya banyak,” ujar Didik.

“Kalau konsep seperti itu wes banyak. Nah yang kami jual ya berbeda kopi murah jika menggunakan bahasa Malangan,” imbuh Didik.

Konsep itu pun sebenarnya, menurut Didik, cukup simpel. Hanya menggunakan ide penggunaan bahasa Malangan mendapat kopi murah.

Baca Juga  Manjakan Diri dengan Buka Puasa Istimewa di Hotel-hotel Malang dan Batu

“Tapi ya itu yang tidak ada di warung kopi Kota Malang. Kalau semua mengedepankan suasana Malang kuno. Padahal bahasa juga perlu dilestarikan, nah kami yang terapkan ide itu di kopi kami,” beber Didik.

Jika pengunjung datang ke Kedai Kopi Sebastien dan tidak tahu bahasa Walikan, jangan khawatir. Sebab, karyawan Kedai Kopi Sebastien akan memberi tahu khusus bahasa khas Malangan.

Bahkan sebelum memesan, pengunjung akan diberi tahu jika memesan dengan bahasa Walikan ini akan mendapat harga murah. “Kalau di sini, gak bisa bahasa Malangan atau walikan ya kami beritahu pas pesen. Jadi tenang saja,” tutur Didik.

Didik mengakui bahwa saat ini pelanggan Kedai Kopi Sebastien bukan hanya dari wilayah Malang Raya saja. Namun pengunjung dari wilayah Jakarta juga kerap datang, dan mereka belajar dan menggunakan Bahasa Malangan secara langsung.

Kadang-kadang bahasa Malangan atau Walikan yang mereka gunakan ini juga jadi bahan topik pembicaraan saat nongkrong. “Jadi ya mereka ngopi di sini itu jadi cair pembicaraan. Habis pesan ‘Sam Ipok Usus Utas’. Mereka belajar lalu ketawa dan jadi perbincangan. Dan besoknya mereka kembali lagi,” kata Didik.

Penasaran untuk mencoba bahasa Walikan untuk mendapatkan harga spesial dari Kedai Kopi Sebastien? Segera ajak keluarga, saudara, pacar, atau teman untuk mencobanya. (hs/hel)