JATIMTIMES – Peletakkan tiang pancang menandai dimulainya pembangunan Pasar Induk Kota Batu, Rabu (9/2/2022). Nama Pasar Induk Kota Batu pun telah disiapkan yakni Pasar Induk Among Tani.

Nama Pasar Induk Among Tani tidak jauh berbeda dengan nama pusat pemerintahan Kota Batu yakni Balai Kota Among Tani. Nama tersebut diambil lantaran lebih dari 70 persen lebih penduduk Kota Batu berprofesi sebagai petani.

“Tidak bisa dipungkiri walau memiliki sebutan Kota Wisata Batu, tetapi mayoritas warga Kota Batu adalah petani,” kata Wali Kota Batu, Dewanti Rumpko saat menghadiri peletakkan pancang tiang di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.

Selain itu, nama Among Tani diharapkan menjadi monumental. Terlebih, pemilian nama tersebut juga merupakan masukan dari kepala desa, juga pejabat di Pemkot Batu.

Baca Juga  Kepuasan Publik Capai 80 Persen, KSP: Bukti Legitimasi Presiden Jokowi Semakin Kokoh

Dewanti menambahkan, nantinya Pasar Induk Among Tani tetap menjadi pasar tradisional, yang menjadi kebanggaan warga Kota Batu sekaligus jujugan wisatawan dari berbagai daerah untuk berbelanja saat di Kota Batu.

“Pasar ini tetap pasar tradisional yang diisi oleh warga Kota Batu dan dikelola secara profesional. Yang jelas target akhir pasar ini juga menjadi jujugan wisatawan dengan pasar yang konsepnya bangunan hijau,” tambah Dewanti.

Nantiny, Pasar Induk Among Tani ini akan beroperasi  selama 24 jam. Mengingat nantinya juga akan ada ruang kuliner. Sehingga mampu memecah keramaian di Alun-alun dan meningkatkan perekonomian pedagang.

Konsep bangunan untuk Pasar Induk Kota Batu telah merujuk pada peraturan menteri PUPR no 2 tahun 2015 tentang bangunan gedung hijau, yang mengutamakan efisien listrik, air, dan ramah lingkungan. Sehingga bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, ramah anak dan ramah difabel.

Baca Juga  Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dispersip Pemkab Blitar Sinergi dengan Stakeholder



Irsya Richa