INDONESIAONLINE – Setiap amal yang dilakukan umat muslim, tentunya mengharapkan sebuah balasan dari Allah SWT. Namun yang harus diketahui, setiap amal yang dilakukan tentunya harus memenuhi persyaratan agar diterima oleh Allah SWT. 

Lantas apa sebenarnya syarat yang harus terpenuhi agar amal diterima oleh Allah SWT? Diolah dari IslamPos, terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi agar amal diterima. Yang pertama adalah, amal harus dilaksanakan dengan keikhlasan semata-mata untuk mencari ridha Allah.

Dalam Al-Qur’an Surat Al Bayyinah  ayat 5, “Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan baginya agama yang lurus”.

Kemudian, Rasulullah juga menyampaikan pesan terkait perbuatan amal. Amal yang dilakukan akan diterima Allah SWT tergantung dari niat.  Sebagaimana hadits riwayat Bukhari -Muslim, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amal-amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan niatnya”.

Baca Juga  Kepergok Bawa Mahasiswa ke Kamar Kos, Mahasiswi di Tulungagung Ini Dibawa ke Kantor Desa Plosokandang

Syarat yang kedua adalah amal yang dilakukan sesuai dengan Sunnah atau petunjuk Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist riwayat Muslim dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda,”Dan barang siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut tertolak”. 

Para ulama pun sepakat atas dalil-dalil yang telah dijelaskan. Bahwa, jika perbuatan amal yang dilakukan didasari rasa ikhlas dan sesuai dengan bimbingan Rasulullah, maka amalan akan diterima oleh Allah SWT.

Dalam kehidupan, Allah SWT memberikan kesempatan untuk manusia memperbanyak amalnya. Dalam Al-Qur’an Surah Al Mulk ayat 2, Allah SWT berfirman,”Dia Allah yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah yang paling bagus amalannya”.

Baca Juga  Pemilu 2024 Ditunda? Ini Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia!

Namun, memaknai hal tersebut, Muhammad bin Ajlan menjelaskan, “Allah Subhanahuwata’ala tidak mengatakan yang paling banyak amalnya” (Tafsir Ibnu Katsir 4/396). Sehingga disini, bukanlah tentang banyak amal yang dilakukan, melainkan amal yang dilaksanakan harus dengan ikhlas dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.