INDONESIAONLINE – Sebanyak 75 negara melaporkan adanya kasus cacar monyet atau monkeypox di masing-masing negaranya. Untuk di Indonesia, dugaan sebaran penyakit cacar monyet terdapat di Jawa Tengah. 

Saat ini Kementerian Kesehatan RI masih melakukan pengecekan sampel seseorang yang berasal dari Pati, Jawa Tengah melalui genome sequencing untuk memastikan bahwa orang tersebut positif atau negatif cacar monyet. 

Sebelumnya terdapat sembilan kasus suspek cacar monyet di seluruh Indonesia, namun setelah dilakukan pengecekan sampel hasilnya negatif cacar monyet. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menyampaikan, bahwa penyakit cacar monyet masuk dalam kategori penyakit yang zoonosis. Artinya, penyakit kategori zoonosis tersebut dapat menularkan virus dari hewan ke manusia kemudian menyebar dari manusia ke manusia yang lain. 

“Ya itu virus yang masuk di kategori zoonosis. Jadi bisa menularkan antar manusia maupun dari hewan ke manusia,” ungkap Husnul kepada JatimTIMES.com, Kamis (4/8/2022). 

Untuk gejala penyakit cacar monyet sendiri biasanya dimulai dengan flu, demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa gejala tersebut, nantinya dapat menyebar ke seluruh tubuh berupa ruam yang menyakitkan. 

Baca Juga  Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak, Psikolog RSI Unisma Kuak Pentingnya Kesehatan Mental Seorang Ibu

Husnul menyebut, penularan dari penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus yang masuk melalui saluran pernapasan. Selain itu, penyakit cacar monyet juga dapat menular melalui kontak dengan benda; kain termasuk pakaian, tempat tidur dan handuk; permukaan yang pernah digunakan oleh penderita penyakit cacar monyet; serta percikan pernapasan atau cairan mulut dari orang yang terkena penyakit cacar monyet. 

Menurutnya, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang rentan tertular penyakit cacar monyet. “Jadi yang rentan itu yang belum vaksin itu rentan, lansia itu rentan, anak-anak juga rentan, usia produktif yang aktif, artinya yang mempunyai kegiatan yang aktif itu juga rentan,” terang Husnul. 

Sehingga, pada prinsipnya Husnul menyampaikan, untuk masyarakat Kota Malang dapat menjaga kondisi tubuh. Pihaknya pun mengimbau agar daya tahan tubuh masyarakat tidak boleh turun atau lemah. Kondisi tersebut akan memudahkan virus untuk menyebar ke seluruh tubuh. 

Baca Juga  Antisipasi Lonjakan, Wali Kota Batu Fokuskan Vaksinasi Booster Lansia

Lebih lanjut, Husnul menuturkan terdapat beberapa langkah antisipasi mencegah penyebaran penyakit cacar monyet. Di antaranya dengan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) sama seperti menghadapi pandemi Covid-19. 

“Antisipasinya sama kayak Covid-19. Karena itu virus ya tetaplah kedisiplinan dari pada masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat. Yang kedua tentu protokol kesehatan (prokes). Nah vaksinasi, meskipun ini vaksin Covid-19 tapi memberikan pertahanan. Jangan sampai nanti ada Covid-19, ada Monkey Poxnya juga,” terang Husnul. 

Selain itu, Husnul juga terus memberikan sosialisasi secara bertahap melalui fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terkait bahaya penyakit cacar monyet kepada masyarakat melalui selebaran maupun poster yang ditempel di masing-masing fasyankes. 

“Kalau sosialisasi kita sampaikan kepada semua Puskesmas, rumah sakit, berupa flyer. Itu nanti teman-teman yang nanti bergerak baik secara langsung maupun tidak langsung,” pungkas Husnul.