PERKEMBANGAN TIK

Teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology/ ICT) sangat bermanfaat seiring perkembangan zaman. Misalnya, dalam dunia pendidikan, ICT ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran ICT dalam proses pembelajaran juga terdapat aspek negatifnya.

Saat ini kita sedang memasuki era revolusi industri 4.0, dimana teknologi telah menjadi salah satu acuan dalam tatanan kehidupan saat ini. Literasi TIK (ICT literacy) adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi dan jaringan dalam mendefinisikan (Define), mengakses (Access), mengelola (Manage), mengintergrasikan (integrate), mengevaluasi (evaluate), menciptakan (create) dan mengkomunikasikan (communicate) informasi secara baik dan legal dalam rangka membangun masyarakat berpengetahuan dan berpendidikan.

Literasi ICT merupakan kombinasi atas kemampuan intelektual, konsep-konsep mendasar, dan keterampilan kontemporer yang memungkinkan seseorang untuk dapat berselancar dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif.

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.

Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri fase ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Berdasarkan literatur dari berbagai sumber diketahui telah banyak mendapat pengakuan berbagai kalangan yang memandang positif terhadap ICT, maka dengan adanya literasi ICT ini dapat mewujudkan Indonesia lebih maju.

Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan inovasi baru. Penggunaan teknologi pada masa sekarang ini juga sangat penting, karena pada era reformasi industri sekarang ini lebih menekankan pada penggunaan teknologi. Salah satu inovasi baru pada masa sekarang yaitu kemampuan literasi.

Kemampuan literasi pada era revolusi industri 4.0 menjadi topik utama dalam meningkatkan tingkat pengetahuan, umumnya pada teknologi. Terkait hal tersebut maka muncullah kemampuan literasi yang cocok digunakan di era sekarang ini, yaitu kemampuan literasi ICT.

Pentingnya literasi digital dalam perusahaan
literasi digital juga berperan penting dalam perusahaan. Saat ini industri dipengaruhi oleh keterampilan digital. Banyak perusahaan bersaing satu sama lain dalam hal penerapan digital. Penting bagi perusahaan untuk mengembangkan dan melatih karyawan jika ingin perusahaan menjadi kompeten secara digital.

Tanpa pelatihan digital yang yang sesuai, kemungkinan besar karyawan akan merasa tidak termotivasi atau bahkan bekerja kurang optimal bagi perusahaan. Meningkatkan keterampilan staf dengan kemampuan digital tak hanya berguna untuk kinerja karyawan, tetapi juga berperan besar dalam transisi digitalisasi dalam perusahaan. Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor bantuan implementasi teknologi digital.

Baca Juga  Kampus Mengajar, “Penting Loh Membangun Support System Di Luar Sekolah !”

SOCIETY 5.0

Pada tahapan perkembangan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, manusia telah mengalami empat tahap kehidupan yaitu berburu, bertani, industri dan informasi. Tahap ke 5 ini ditandai oleh datangnya Society 5.0. 
Dikutip dari Serpa (2018), menurut Harayama Society 5.0 adalah masyarakat informasi yang dibangun atas Society 4.0 yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat makmur yang berpusat pada manusia. Society 5.0 akan memajukan potensi hubungan individu dengan tenologi dalam mendorong peningkatan kualitas hidup semua orang melalui masyarakat super pintar (super smart society).

Konsep Society 5.0 muncul pada tahun 2015 di Jepang dalam inisiatif politik nasional strategis. Society 5.0 mengikuti sampai batas tertentu, Industri 4.0, sementara Industri 4.0 berfokus pada produksi, Society 5.0 berupaya menempatkan manusia sebagai pusat inovasi. Ini juga memanfaatkan dampak teknologi dan hasil industri 4.0 dengan pengalaman integrasi teknologi dalam peningkatan kualitas hidup, tanggung jawab sosial dan berkelanjutan.   

Dikuti dari Triweko (2020) Society 5.0 adalah sebuah konsep pembangunan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan pemecahan masalah-masalah sosial oleh sebuah sistem yang memadukan ruang maya dan ruang nyata.

Memasuki era Society 5.0 big data yang dikumpulkan oleh serba internet (IoT) akan diubah menjadi jenis kecerdasan baru oleh kecerdasan buatan (AI) dan akan menyentuh setiap sudut kehidupan masyarakat. Sementara kita bergerak menuju society 5.0 semua segi kehidupan orang akan menjadi lebih nyamandan berkelanjutan, karena pada mereka hanya diberikan produk-produk dan layanan pada jumlah dan saat yang diperlukan.

Hubungan antara Industri 4.0 dengan Society 5.0

Menurut Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos Swiss 2019, konsep recolusiindustri 4.0 dengan society 5.0  tidak memiliki perbedaan jauh, revolusi industri 4.0 menekankan pada kecerdasan buatan (AI) sedangkan society 5.0 menekankan pada sisi manusianya. Prioritas society 5.0ini berada pada HOTS: High Order Thinking Skill, cara berpikir secara kompleks, berjenjang, dan sistematis dapat diterapkan dan digunakan oleh masyarakat, maka inilah yang disebut dengan cara berpikir tingkat tinggi society 5.0. 

Menurut Setiawan (2020) hubungan dan korelasi antara industri 4.0 dan society 5.0 terfokus pada teknologi yang dikembangkan secara digitalisasi serta memanfaatkan Artificeial Intelligence, Internet of Things, dan Big Data untuk proses transaksi dan penyebaran informasi, serta blockchain sebagai sistem keamanannya. Hanya saja terdapat perbedaan orientasi secara konsep, dimana industri 4.0 terfokus pada pengoptimalan teknologi dan sistem informasi untuk keperluan produktifitas dan proses bisnis, misalnya pada sistem informasi enterprise pada berbagai perusahaan. Sedangkan pada konsep society 5.0 pengoptimalan teknologi dikembangkan untuk kebutuhan kemanusiaan contohnya adalah sistem perawatan medisyang terintgrasi.

Baca Juga  Pak Awal dan Sontoloyo | Jatim TIMES

Hubungan antara Society 5.0 dengan TIK dan IOT
Dikutip dari Setiawan (2020) melihat hubungan antara society 5.0 dengan SDGs dapat diamati melalui ekosistem yang ada di dalam society 5.0.

Bentuk konsep Autonomus Driving, Agricukture, Manufacture serta Health/Medical yang dikembangkan pada society 5.0 memiliki aturan manajemen yang secara prinsip mengarah pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sebagai contoh salah satu konsep sistem perawatan medis yang terintegrasi nantinya dapat dikolerasikan dengan tujuan SDGs yang ke 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. 
Triweko (2020) mejelaskan keterkaitan Society 5.0 dengan SDGs bahwa Society 5.0 akan menyelesaikan masalah-masalah sosial selaras dengan alam, karena society 5.0 mempunyai arah yang sama dengan SDGs.

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, A.S. & Murniningtyas, E., 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia: Konsep Target dan Strategi Implementasi, Bandung, Unpad Press.
Kementerian PPN/Bappenas, 2020. Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta. Kementerian PPN/Bappenas.

Prasetyo, H. & Sutopo, W., 2018. Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri. Vol. 3, No 1.

Serpa, S. & Ferreira, C.M., 2018. Society 5.0 and Social Development. www.preprint.org.

Serpa, S. & Ferreira, C.M., 2019. Society 5.0 and Sustainability Digital Innovations: A Social Process. Journal of Organizational Culture, Communication and Conflicts. Vol 23, Issue 1.

Setiawan, D. & Lenawati, M., 2020. Peran dan Strategi Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Era Society 5.0.

Journal of Computer, Information System, & Technology Management. Vol. 3 No 1.

Triweko, R.W., 2020. Menuju Society 5.0: Pengembangan Pendidikan yang Berpusat pada Manusia dan Teknologi. Bandung, Paparan Dies Natalis Fakultas Teknik ke 60 UNPAR.

Penulis :

KELOMPOK 5 ICT LITERACY 
ICT LITERACY 
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SIBER ASIA

1. Maria Melania (200501010145)

2. Tri Damayantho (200501072191)

3. Anang Basori (2005010721305)

4. Eka Ria Panca Surya (210501010146)

5. Adi Sumarna (210501010064)



Anang Basso