INDONESIAONLINE  – Aplikasi wirausaha Majoo melebarkan sayapnya dengan memperkenalkan kantor keduanya di kawasan Tugu, Kota Malang, Jumat (12/8/2022). Dengan begitu, aplikasi yang memang telah digawangi dari Bumi Arema ini siap memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, utamanya pelaku UMKM di Malang Raya dan Jawa Timur.

Founder & CEO Majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi yang ditemui usai peresmian kantor barunya mengatakan, Majoo pada dasarnya bermula di Kota Malang.  Di mana saat pertama pendiriannya telah melibatkan 10 pemuda saja, dan kini telah berkembang cukup pesat.

“Dari yang awalnya 10 orang, kantor kami dulu di Griya Shanta, dan sekarang hasilnya sudah kami bawa ke seluruh Indonesia,” katanya.

Dia menjelaskan jika saat ini Majoo telah bersinergi dengan 35 ribu UMKM di seluruh Indonesia. Di mana 25 persennya merupakan pelaku UMKM yang ada di wilayah Jawa Timur. 

“Untuk Kota Malang sendiri ada sekitar 500 UMKM (yang berkolaborasi),” tambahnya.

Bukan hanya fokus mengembangkan aplikasi saja, menurutnya Majoo juga terus berupaya memberikan akses permodalan kepada para pelaku UMKM. Karena berdasarkan survei, sebagian besar permasalahan yang dialami oleh pelaku UMKM adalah terkait permodalan.

Dengan menggandeng investor dan perbankan, menurutnya upaya menyuntikkan modal kepada pelaku UMKM terus dimaksimalkan. Syarat yang diajukan untuk pengajuan modal pun menurut Adi lebih mudah dibanding dengan platform lainnya.

Baca Juga  Inilah Fitur Unggulan Aplikasi WhatsApp Aero Yang Sedang Populer
Pioneer-1c242c66a30b73137.jpg

“Prosesnya pun sebentar, ketika masuk ke aplikasi itu langsung ada fitur yang bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Bukan hanya itu, dalam waktu dekat Majoo juga akan mengembangkan fitur baru seperti payrol gaji (pembayaran gaji; red) agar bisa disentuh sektor informal seperti UMKM. Sehingga akses UMKM ke dunia perbankan menjadi lebih luas lagi.

“Termasuk yang kami kembangkan adalah dana talangan. Karena banyak permasalahan muncul, saat tengah bulan UMKM ini kekurangan dana,” terang Adi.

Menurutnya, pendampingan kepada pelaku UMKM yang menjadi user berbayar terus dilakukan dalam jangka berkala. “Ada training dan pendampingan yang dilakukan selain sosialisasi, jadi selalu kami pastikan hingga penggunaannya,” terang Adi.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji yang turut hadir dalam peresmian Kantor Majoo mengatakan, Pemerintah Kota Malang siap mendukung setiap upaya yang bertujuan memberi manfaat kepada masyarakat. Sebagai kota digital, Kota Malang tentu memiliki banyak keunggulan, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun fasilitas lainnya.

“Kami ucapkan selamat atas dibukanya kantor baru, dan kami yakin keberadaannya di Malang akan bisa mengalahkan performa kantor yang ada di Jakarta,” kelakarnya.

Dia berharap akan ada kolaborasi yang terbangun untuk menguatkan komunitas digital yang kini telah terbangun di Kota Malang. Sehingga seluruhnya bisa dimaksimalkan untuk bisa menumbuhkan perekonomian.

Baca Juga  WhatsApp API dan Teknologi Chatbot Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan

Kepala Diskominfo Kota Malang Nur Widianto menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini fokus dalam masa pemulihan ekonomi. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terutama Diskominfo terus mengembangkan aplikasi dan inovasi digital lain untuk turut mengembangkan ekonomi.

Pioneer-2034258e64ad39743.jpg

“Yang selalu ditekankan Pak Wali adalah recovery, dan melalui berbagai program OPD juga harus menjadi marketing pelaku UMKM,” terang pria yang akrab disapa Wiwid itu.

Terkait dengan sederet kolaborasi yang bisa dikembangkan dengan Majoo, menurutnya kemungkinan itu terbuka luas. Terutama terkait data pelaku UMKM yang bisa dikolaborasikan untuk bisa lebih menyentuh akses digitalisasi. Pasalnya, Kota Malang memiliki pelaku UMKM yang jumlahnya terus berkembang.

Sementara itu, hingga Juli 2022, aplikasi wirausaha Majoo menunjukkan adanya product market fit dan berhasil merangkul 35 ribu pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Di mana 96% adalah pengguna aktif dengan retensi 12 bulan. Sejak peluncurannya, Majoo mencatatkan akumulasi nilai transaksi sebesar 166 juta transaksi UMKM atau setara dengan $940 Juta.

Aplikasi Majoo adalah salah satu startup Indonesia yang berhasil mencatatkan pertumbuhan positif selama pandemic covid 19. Tercatat majoo tumbuh sebesar 800% dengan pertumbuhan 10 kali dalam kategori total user berbayar di 600 kota se-Indonesia dan telah bersinergi bersama 35 ribu UMKM di seluruh Indonesia.