INDONESIAONLINE – Kontroversi soal pelaksanaan salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, masih menyita perhatian publik. Paling anyar, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang sebut madzab yang dianut adalah madzab Soekarno.

Hal itu disampaikan Panji Gumilang saat Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu silaturahim ke Ponpes Al Zaytun, yang disiarkan melalui YouTube Al Zaytun Official.

Saat disinggung soal perempuan berada di saf depan dan bercampur dengan saf laki-laki, Panji menyebut dirinya menganut madzab Bung Karno.

“Itu kok perempuan, urusan perempuan, di depan, siapa yang mau memajukan silahkan. Madzab apa? Lah kok pakai madzab. Nanti saya jawab aneh lagi. Madzab saya, madzab Bung Karno,” tegasnya, dikutip YouTube Al Zaytun Official, Minggu (31/4/2023).

“Mengapa (madzab Bung Karno)? Saya kenal, saya pernah berjabat tangan saat kelas 3 SD. Saya berkenalan langsung pemikirannya, saat tahun 1963 sampai sekarang. Saya yakin bu Megawati belum tentu membaca di bawah naungan bendera revolusi dengan hafal. Saya itu sampai hafal kata-kata itu. Jangan sampai Putri muslim ini terbelenggu. Jadi budak dalam morality. Soal saja dipakai tabir. Najis amat ini perempuan. Maju ke depan dikomentarin,” sambung Panji Gumilang.

Baca Juga  Seorang Wanita Nekat Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi

Serupa dengan pernyataan itu, Panji Gumilang juga menegaskan bahwa madzab yang dianut adalah bung Karno. Pernyataan itu disampaikan Panji dalam tausyiyah Jumat di Masjid Al Hayat, pada Jumat (28/4/2023).

Sebelum menyampaikan hal tersebut, ia memberikan penjelasan terkait anak kecil yang masih berusia 10 tahun menjadi imam salat. Kemudian secara tegas, ia menyebut dirinya menganut mazhab Soekarno.

“Mazhabku adalah Bung Karno, Ahmad Soekarno karena dalam tulisannya gapake Bung,” ungkap Panji Gumilang, dikutip potongan video di akun Instagram @undercover.id, Minggu (31/4/2023).

Panji Gumilang juga menceritakan perjuangan Bung Karno untuk membuat tabir tak digunakan dalam masjid. Ia mengatakan, Bung Karno terus menulis soal hal tersebut. Hingga akhirnya tabir ditetapkan tak harus dijalankan baik di pertemuan maupun di salat.

Baca Juga  Berkunjung di Kediri, Ridwan Kamil Datangi Taman Brantas

Menurut Panji, madzab Soekarno yang dianut membela kesetaraan gender. Alasannya, menurut Panji Gumilang, Soekarno pernah marah saat melihat tabir di dalam masjid.

“Tabir adalah simbol perbudakan wanita,” katanya secara tegas dengan suara meninggi.

Sontak hal itu menyita perhatian warganet. Tak sedikit warganet yang tak setuju dengan pernyataan Panji Gumilang.

“Bapak bapak sekelas bapak masa ga ngerti tentang madzhab saya jelaskan ya pak biar bapak ga keblinger dan orang2 ga salah mengartikan ” “Dalam Islam, mazhab berarti pandangan ulama terkait dengan kehidupan manusia yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan hadis,” dan madzhab itu ada 4 pak hanafi , maliki , syafi’i & hambali tapi kalo menurut fikih ada lima madzhab ja’fari ! Paham bapak yang terhormat ga ada madzhab bung karno beliau memang pahlawan bangsa tapi beliau tidak mempunyai madzhab,” ujar @moch_rya***.

“Bikin ā“lantang jawabannya tentang agama Islam,” tulis @artha_be***. (bn/hel)