INDONESIAONLINE – Hari ini (27 Oktober 2024) hampir seluruh wilayah Jawa Timur mengalami suhu udara yang cukup tinggi saat siang. Meski demikian, sebagian wilayah berpotensi alami hujan ringan secara lokal. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda.
“Diprakirakan suhu udara pada siang hari masih cukup tinggi di seluruh Jatim meski masih ada beberapa wilayah Jatim yang berpotensi hujan ringan secara lokal pada Minggu,” tulis BMKG Juanda, dilansir Instagramnya @infobmkgjuanda, Minggu (27/10).
Di antara beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lokal di akhir pekan adalah sebagai berikut:
– Mojokerto
– Kediri
– Madiun
– Ponorogo
– Pacitan
– Trenggalek
– Malang
– Lumajang
– Probolingoo
– Bondowoso
– Situbondo
– Jember
– Tuban
– Ngawi
– Jombang
Selain hujan, beberapa wilayah di Jawa Timur juga mengalami suhu panas yang menyengat, yakni sampai 37 derajat selsius, seperti di Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Banyuwangi. Sementara itu suhu panas hingga 36 derajat selsius juga terjadi di beberapa wilayah, di antaranya Lamongan, Kota Mojokerto, Pasuruan, Situbondo, Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Jombang, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
BMKG Juanda juga menyampaikan bahwa Jawa Timur saat ini memasuki masa transisi atau pancaroba. “Masa peralihan ini ditandai dengan peningkatan potensi hujan di beberapa wilayah, terutama pada sore atau malam hari,” jelas BMKG dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, BMKG menerangkan bahwa kondisi hujan yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur turut dipengaruhi oleh fenomena iklim global seperti ENSO (El Niño-Southern Oscillation) yang berada dalam kondisi netral. Meski demikian, BMKG memprediksi adanya perubahan menuju La Niña lemah pada akhir Oktober. “Fenomena La Niña diperkirakan akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Timur,” tambah BMKG.
Peningkatan curah hujan di Jatim juga akan diperkuat oleh kedatangan angin monsun barat pada November 2024. Kehadiran angin ini akan membawa awan Cumulonimbus yang berpotensi memicu hujan lebat, disertai angin kencang dan petir.
Tidak hanya memprediksi hujan, BMKG juga juga memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem lainnya, seperti angin puting beliung, hujan es, dan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang serta tanah longsor. “Potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang, juga harus diwaspadai, terutama di wilayah dataran tinggi,” jelas BMKG.
Untuk mengantisipasi hal ini, BMKG memberikan beberapa saran yang bisa diikuti masyarakat:
1. Membersihkan saluran air agar tidak tersumbat saat hujan tiba.
2. Memangkas pohon yang rapuh untuk menghindari risiko pohon tumbang.
3. Mengamankan struktur bangunan seperti baliho yang rawan roboh akibat angin kencang.
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu ini, penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri. Selain jaga kesehatan tubuh untuk tetap terhidrasi, jika berencana keluar rumah, disarankan membawa payung atau jas hujan, serta memakai pakaian yang nyaman untuk mengantisipasi cuaca panas. (bn/hel)