INDONESIAONLINE – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memanggil sejumlah saksi terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Ada tiga nama di antara sejumlah saksi yang dipanggil KPK. Yakni dua mantan pejabat KPK: Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang. Satu lagi adalah mantan aktivis ICW Donal Fariz. Ketiganya disebut pengacara dalam pemanggilan KPK.

Menanggapi pemanggilan KPK, Febri Diansyah berjanji memenuhi panggilan tersebut.

“Setelah lama tidak berkunjung ke KPK, hari ini saya dan Rasamala tiba-tiba menerima WA dari teman-teman wartawan terkait informasi pemanggilan oleh KPK dalam penyidikan Kementan,” kata Febri, Senin (2/10/2023).

Namun, Febri mengaku sampai hari ini belum ada surat panggilan yang dia terima. Walau begitu, dia akan mendatangi KPK.

Di KPK, Febri akan mengklarifikasi panggilan tersebut. Dia bakal bertanya ke mana surat panggilan dikirim.

Baca Juga  2 Jam Diperiksa KPK, Bupati Tulungagung: Kita Ikuti Saja Semua Permasalahan Ini

“Sekaligus untuk klarifikasi terkait pemanggilan tersebut. Salah satunya terkait ke mana surat dikirim dan posisi sebagai pengacara yang ditulis di informasi WA tersebut,” ucapnya.

KPK memanggil sejumlah saksi terkait kasus dugaan korupsi di Kementan hari ini. Saksi-saksi tersebut ialah pengacara Febri Diansyah, Rasamala Aritonang dan Donal Fariz.

“Tim penyidik menjadwalkan pemanggilan saksi-saksi. Di iantaranya sebagai berikut: Febri Diansyah (pengacara), Rasamala Aritonang (pengacara), dan Donal Fariz (pengacara),” ucap Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri. “Pemanggilan para saksi ini tentu sebagai kebutuhan proses penyidikan yang sedang KPK selesaikan,” tambah dia.

Tetapi, Ali belum menjelaskan detail apa kaitan Febri, Rasamala, dan Donal Fariz dalam kasus ini. Ali juga belum menjelaskan detail siapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementan tersebut.

Baca Juga  Aliran 'Dana Hitam' Kampanye, PPATK: Mengalir Kebanyak Parpol

Sebelumnya, KPK menggeledah gedung Kementan Jumat (29/9) siang. Ruang kerja Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono menjadi lokasi yang digeledah penyidik KPK.

Kegiatan itu rupanya sempat diwarnai upaya perlawanan. Ada pihak yang mencoba memusnahkan bukti dokumen.

Ali menyatakan dokumen yang coba dihilangkan tersebut berupa bukti aliran uang korupsi yang diterima para tersangka di kasus tersebut.

Sebelum di Kementan, rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga digeledah. Hasilnya, KPK mememukan uang sekitar Rp 30 miliar dan 12 senjata api (senpi) di rumah dinas Syahrul Yasin limpo. Saat penggeledahan, Syahrul tengah berada di Roma, Italia, terkait tugas negara.  (red/hel)