Beranda

Target Besar UIN Maliki: 90% Prodi Berakreditasi Internasional pada 2030

Target Besar UIN Maliki: 90% Prodi Berakreditasi Internasional pada 2030
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi CAHRM CRMP. (foto: ist)

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menegaskan komitmennya untuk naik kelas menjadi perguruan tinggi berstandar internasional. Pada periode 2029–2030, kampus ini menargetkan 90 persen program studi (prodi) meraih akreditasi internasional sekaligus memastikan seluruh prodi lama berstatus unggul.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi CAHRM CRMP mengatakan, akreditasi adalah kunci penting agar UIN Maliki mendapat pengakuan luas, baik di tingkat nasional maupun global. Saat ini, sudah ada 68 prodi yang berstatus unggul. “Targetnya, pada 2029 semua prodi lama harus unggul dan pada 2030 akreditasi internasional bisa mencapai 90 persen,” ucapnya.

Menurut Prof Ilfi, meraih akreditasi internasional membutuhkan proses panjang dengan persiapan matang, bukan sesuatu yang bisa diperoleh seketika. Saat ini, baru sekitar 33 persen prodi yang memiliki status internasional. Untuk mencapai level global, dibutuhkan waktu minimal dua tahun dalam mempersiapkan satu prodi. Karena itu, kampus menargetkan tambahan 30 persen prodi internasional pada 2027.

“Dengan langkah bertahap seperti ini, pada 2029 hingga 2030, kami optimistis 90 persen prodi bisa bertaraf internasional,” ungkap Prof Ilfi.

Selain fokus pada akreditasi, UIN Maliki Malang juga tengah menyiapkan diri menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Rektor menegaskan bahwa standar akademik yang lebih tinggi menuntut peningkatan kualitas seluruh prodi.

“Prodi baru seperti teknik memang belum melalui akreditasi sehingga capaian unggul masih 68 persen. Jika sudah dinilai, angka tersebut akan naik lebih dari 70 persen,” terang Prof Ilfi.

Ekspansi kelembagaan pun tengah digarap serius. Saat ini, ada tiga fakultas baru yang sedang diproses, yakni Fakultas Teknik, Ushuluddin, dan Farmasi. Fakultas Teknik tinggal menunggu terbitnya surat keputusan, Ushuluddin masih melengkapi persyaratan administrasi, dan Farmasi sudah resmi diajukan.

“Harapannya, ketiga fakultas tersebut sudah bisa berjalan pada 2025 hingga awal 2026,” kata rektor.

Di sisi lain, UIN Maliki menaruh perhatian pada daya saing mahasiswa. Meski jumlah mahasiswa terus meningkat, tantangan terbesarnya adalah memastikan minat calon mahasiswa tetap tinggi dari tahun ke tahun. Rektor menilai, bila peminat menurun sementara jumlah penerimaan terlalu besar, kualitas seleksi bisa melemah.

“Kami ingin persaingan tetap ketat agar mutu mahasiswa yang diterima selalu terjaga,” ujar Prof Ilfi. (ads/hel)

 

Exit mobile version