INDONESIAONLINE – Peristiwa nahas dialami satu keluarga warga Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim). Gegara tetangga menebang pohon bambu, satu balita (3) meninggal dunia dan dua orang lainnya (ibu dan nenek) dilarikan ker rumah sakit.

Pohon bambu yang ditebang itu ternyata merupakan sarang tawon vespa. Begitu bambu roboh, tawon-tawon vespa ini pun langsung menyerang balita berinisial DEP (3) serta Sumilah (ibu korban) dan Sukarti (neneknya).

Balita DEP saat kejadian langsung dilarikan ke RSUD Jombang karena mengalami luka parah akibat sengat lebah. Sedangkan ibu dan neneknya ibawa ke Puskesmas Kesamben untuk mendapatkan perawatan.

Sayangnya putri sulung Sumilah itu akhirnya meninggal dunia di rumah sakit, Jumat (8/12/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga  Bayi Ditemukan di Sumawe hanya Hidup Beberapa Jam, Polisi Buru Pembuang Bayi

Kronologi Tawon Vespa Serang Manusia

Kronologi peristiwa yang menyisakan duka bagi keluarga korban, menurut Ketua RW 04, Desa Podoroto, Khamim (58) berawal saat DEP, Sumilah dan Sukarti berjalan melewati kebun bambu dekat rumahnya, Kamis (7/12/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat bersamaan, ada tetangganya sedang menebang pohon bambu. Di salah satu batang bambu itu ternyata terdapat sarang tawon vespa.

“Bambu yang dipotong itu jatuh bersama sarang tawon,” ucap Khamim, Sabtu (9/12/2023).

Seketika itu juga, ratusan ekor tawon vespa berhamburan keluar dari sarangnya. Kawanan tawon vespa itu kemudian menyerang DEP, Sumilah dan Sukarti yang melintasi kebun bambu itu.

“Tawon itu keluar dari sarangnya dan menyerang keluarga tadi. Tadinya Ibunya itu melindungi anaknya, malah ibunya ikut diserang ratusan lebah,” terangnya.

Baca Juga  Guinness World Records Catat Pertunjukan Angklung Indonesia Terbesar Dunia, Diikuti 15.110 Peserta

Peristiwa ini pun langsung membuat Kepala Dusun Ngemplak Adis Umayanto melakukan evakuasi sarang tawon yang menyerang satu keluarga tersebut.

Pihak pemerintah desa juga telah meminta bantuan petugas BPBD Jombang untuk mengevakuasi sarang tawon lainnya di Desa Podoroto.

“Kalau kemarin itu sudah dievakuasi oleh warga. Namanya tawon kan masih ada, meski sarangnya sudah tidak ada. Ini tadi meminta BPBD untuk mengevakuasi sarang lainnya,” ucapnya (ar/dnv).