Unisma Gelar Sarasehan Nasional demi Kemajuan PTNU

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar sarasehan nasional pada Sabtu, (19/8/2023). Sarasehan Nasional tersebut mengusung tema strategis, yakni “Peningkatan Kinerja Bidang Akademik dan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU)”.

Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, membuka langsung Sarasehan Nasional tersebut. Kegiatan ini, kata Maskuri menjadi inisiatif Unisma sebagai PTNU nomer 1 di Indonesia berdasarkan perangkingan dari berbagai sumber, baik itu Dikti, Unirank maupun Webometrics.

Unisma bahkan mendapatkan apresiasi dari Mendikbud Ristek sebagai PTNU yang sangat mensupport program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

prof maskuri

Mendikbud menyampaikan saat berada di Medan. Unisma menjadi kampus yang aktif dalam program tersebut, termasuk juga masuk capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang bagus dari PTNU di Indonesia.

Unisma Berharap PTNU Lain Mengikuti Jejak

Dengan berbagai langkah strategis dan kemajuan, pihaknya ingin hal tersebut kampus PTNU lainnya dapat mengikuti. Dengan demikian dapat menjadi Good Practicis oleh PTNU di Indonesia.

“Unisma telah memiliki akreditasi Unggul institusi. Dan banyak juga program studi yang telah mendapatkan akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). Kemudian Akkreditierungsagentur fur Studiengange der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN),” jelasnya.

Lebih lanjut Rektor kembali menjelaskan, bahwa Unisma aktif betul dalam mensupport kegiatan akademik maupun kemahasiswaan dan juga bidang-bidang lain, lain termasuk program lainnya yang dari Kemendikbud Ristek.

Dalam bidang riset, Unisma menjadi perguruan tinggi swasta yang mendapatkan pembiayaan terbesar dari 328 perguruan tinggi swasta di Jatim di Jatim. Hal ini menjadikan Unisma sebagai leader dalam riset di Jatim.

Unisma Jalin Kerja Sama dengan 35 Negara

Selain itu, program strategis Unisma adalah dengan melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi maupun instansi di luar negeri. Saat ini, Unisma telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi yang ada pada 35 negara.

Baca Juga  Wujud CSR, RSI Unisma Beri Penyuluhan dan Pemeriksaan Gratis Lansia di Tulusrejo

“Kita sudah punya kerjasama dengan 35 negara. Mahasiswa asing kita kurang lebih 500. Transfer kredit kita lakukan satu sampai dua semester, KKN maupun PKL juga dengan berbagai negara. Pembelajaran kita juga sudah hybrid. Misal dosen kami mengajar mahasiswa kita dan mahasiswa asing begitu sebaliknya.

Unisma juga membuat program-program strategis yang out of the box dalam upaya kemajuan lembaga maupun para mahasiswanya. Antara lain seperti rumah kreatif , rumah budaya dan peradaban, kelas profesional, kelas branding , entrepreneur generasi emas dan juga one pesantren one produk akademi Unisma.

“Ini konsep out of the box kami dalam upaya membawa mahasiswa unggul dalam level nasional maupun internasional,” katanya.

Unisma Kerap gelar International Conference

Uinsma juga kerap menggelar Internasional conference dengan peserta berbagai negara. Bahkan internasional conference ini hampir setiap tahun baik untuk mahasiswa maupun para dosen.

Internasionalisasi kampus juga menjadi hal strategis. Unisma saat ini masuk kepada milestone ke 4 dan mengarah ke entrepreneur university. Untuk itu, jaring kerjasama bersama dengan Korea dan Taiwan, dua negara tersebut dalam hal technopark dan entrepreneur begitu luar biasa. Tentu hal tersebut akan sinkron dengan Unisma maupun dunia usaha dan dunia industri.

Dan pada 2027, Unisma akan berupaya melakukan peningkatan dalam berbagai bidang lainnya. Hal ini tentu untuk fokus pada capaian World Class University. “Tapi kelas-kelas internasional sudah kita lakukan dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri,” paparnya.

Bekali Mahasiswa Akhlakul Karimah

Rektor menyampaikan, hal tersebut tentunya akan juga sulit bilamana para mahasiswa Unisma tanpa bekal akhlakul karimah dan moralitas yang baik, maka semua daya dan upaya akan musnah atau sia-sia. “Apa artinya intelektualitas dan moralitas tanpa dasar oleh spiritualitas yang kokoh,” kaya Maskuri.

Baca Juga  Bupati Blitar dan Petani Desa Bendosewu Panen Raya Padi Aplikasi Biosaka

Maka dari itu, dalam pengelolaan kampus, hal-hal negatif seperti aksi bullying, kekerasan seksual dan hal negatif lainnya mahasiswa harus benar-benar menghindarinya, utamanya mahasiswa PTNU. Untuk itulah, saat ini PTNU harus bersama dan bahu-membahu dalam upaya mencegah hal-hal negatif berkembang di kampus.

“Maka dari itu, ketika Permendikbud 30 keluar, kami sangat support sekali. Kita sudah menyiapkan berbagai macam pedoman teknis, instrumen dalam rangka pembinaan morality,” paparnya.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof Drs H Junaidi MPd PhD, menyampaikan bahwa sarasehan ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas atau kerjasama antar PTNU dalam optimalisasi kinerja akademik maupun kemahasiswaan antar PTNU.

Selain itu, bukan hanya dalam bidang akademik maupun kemahasiswaan dalam sarasehan nasional ini juga akan dilakukan diskusi untuk bagaimana merumuskan langkah-langkah teknis untuk mewujudkan kampus PTNU sebagai kampus yang anti intoleransi, kampus yang anti perundungan dan kampus yang anti kekerasan seksual.

“Ada dua narasumber, yakni dari Direktur Belmawa (Dr. Sri Suning Kusumawardani ST MT) dan Rektor Unisma,” ungkap Prof Jun.

Dalam sarasehan ini, diikuti oleh 36 pimpinan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia, yang hadir secara luring. Selain itu, ada juga para pimpinan perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan ini secara daring, dimana jumlahnya kurang lebih sekitar 260 peserta.

“Dengan rumusan yang strategis, nantinya akan semakin mewujudkan kampus PTNU yang dapat mewujudkan kualitas akademik dan kemahasiswaan yang unggul, berakhlak dan berdaya saing global,” pungkasnya.