INDONESIAONLINE – Usai viral, kini Dinas Kesehatan Karawang meninjau rumah Dokter Wayan yang tidak terurus. Peninjauan itu dilakukan untuk membersihkan sampah dan alat medis di rumah dokter Wayan. Kini, sampah-sampah itu telah dievakuasi oleh petugas kesehatan. Setelah itu, Dinkes Karawang akan memusnahkannya.

“Tadi sudah kita bersihkan, korlapnya kan dari BPBD. Tugas kita itu hanya mengevakuasi obat-obatan dan alat medis sementara untuk dibawa ke tempat khusus,” ujar petugas Dinas Kesehatan Dedi Feri saat ditemui di kediaman dokter Wayan, dilansir detikJabar, Kamis (4/5/2023).

Adapun proses pembersihan di rumah dokter Wayan itu dilakukan sejak Rabu (3/5/2023). Lalu untuk bagian dalam seperti ruang praktik, baru dilakukan pembersihan hari ini karena harus sesuai dengan standard operating procedure (SOP).

“Sebenarnya sudah dari kemarin ya, tapi untuk bagian dalam, termasuk obat-obatan di ruang praktik. Termasuk alat kesehatan, itu baru hari ini karena harus sesuai SOP,” kata dia.

Selanjutnya, mengenai peralatan medis dan jenis obat-obatan sendiri, Dedi menambahkan di rumah dokter Wayan terdapat beberapa alat medis, mulai stetoskop hingga tensimeter.

“Peralatan ada beberapa alat dasar, seperti stetoskop, timbangan, sampai tensimeter. Memang kita temui itu, tapi untuk fungsinya kita belum tahu ya karena sesuai prosedur memang alat itu harus kita evakuasi dan dimusnahkan,” imbuhnya.

Baca Juga  Gandeng Ponpes Manbaul Ulum, Rumah Sedekah NU Gelar Pelatihan untuk Santri

Lebih jauh Dedi menjelaskan mengenai masa berlaku dan jumlah obat-obatan yang dimiliki Dokter Ayan, Dedi mengaku tidak mengetahui persis. Di lain kesempatan, para warga juga ikut bercerita mengenai pengalaman mereka berobat ke Dokter Wayan.

“Sehari sebelum Lebaran, saya sempat mengeluh sakit. Akhirnya datanglah ke dokter Wayan pas malam takbiran itu. Beliau ada dan masih melayani saya,” ucap salah satu warga, Warsih (58) di kediaman dokter Wayan Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Karawang.

Warsih mengatakan berobat ke dokter Wayan karena merasa cocok. Dia mengatakan harga serta jaraknya terjangkau. “Sering ke sini, banyak warga juga milih dokter Wayan, karena rata-rata berobat ke sini cocok. Cepat sembuh gitu, jaraknya dekat, terjangkau, biaya juga ringan,” ucap Warsih

Menurut Wasih, ia tak pernah diminta bayaran oleh dokter Wayan selama berobat kepadanya. Bahkan Wasih mengungkap jika Dokter Wayan tak pernah memberi jawaban ketika ditanya harga obat setelah melayani pasien. Dia mengatakan kondisi ruang praktik dokter Wayan berantakan, namun tidak kotor seperti bagian luar rumah yang viral.

Baca Juga  Gelar Raker, PWI Tuban Cetuskan Program Strategis dan Siap Cetak SDM Unggul

“Kalau ke sini, orang pas-pasan kayak saya memang senang, bisa dibantu sembuh. Kalau nanyain biaya, nggak pernah jawab. Saya itu ngasih seadanya saya. Kadang lagi ada Rp 50 ribu ya Rp 50 ribu. Dokter Wayan nerima saja berapa dikasihnya, tapi tetap dilayani dengan baik dan porsi obat juga sesuai,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Dokter Wayan viral di media sosial setelah ia diketahui tinggal dirumah terbengkalai dan penuh sampah di kawasan Karawang, Jawa Barat. Bahkan rumah tersebut diduga masih melayani praktik pengobatan bagi pasien.

Kisah itu dibagikan oleh akun TikTok @ndrawijaya07. Dari penampakan depan rumahnya, rumah dokter Wayan mirip dengan kediaman Ibu Eny, orang tua Tiko yang sempat viral lantaran tinggal di rumah mewah terbengkalai tanpa air bersih dan listrik.

Selain kondisi rumah yang memprihatinkan, dari informasi beberapa warga disebutkan jika dokter Wayan masih tinggal di rumah tersebut. Bahkan disebutkan juga jika dokter Wayan juga masih membuka praktik dan banyak didatangi pasien dari luar kota yang datang ke rumah tersebut (Ina/dnv)