INDONESIAONLINE – Serangan kutu busuk menyebar di sejumlah negara. Perancis, Korea Selatan telah melaporkan serangan tersebut. Bahkan frekuensi serangannya ini telah membuat pemerintah setempat mengumumkan kampanye empat minggu memberantas hama pengisap darah ini.

Negara lainnya seperti Maroko dan Aljazair pun menerapkan berbagai langkah pencegahan. Baik memperkuat pengawasan kesehatan di perbatasan, memantau situasi kesehatan dan lingkungan di daerah yang terkena dampak, hingga menerapkan peraturan kesehatan dan pemantauan di wilayah perbatasan.

Apa itu Kutu Busuk

Kutu busuk merupakan serangga yang memakan darah hewan dan manusia. Serangga ini berwarna cokelat kemerahan, tidak bersayap, dan seukuran biji apel.

Binatang ini memiliki bentuk pipih dengan tubuh berbentuk oval. Kutu busuk muda atau nimfa berukuran lebih kecil dengan warna bening kekuningan.

Adapun telurnya berukuran kecil dan berwarna putih. Hewan ini tidak membuat sarang layaknya semut atau lebah, namun cenderung hidup di persembunyian.

Baca Juga  Prihatin Bencana, Peringatan Hari Jadi Kota Lumajang, Cukup Dengan Do'a Bersama

Mereka tidak terbang namun dapat bergerak cepat melewati lantai, dinding, dan langit-langit. Binatang ini bisa hidup di mana saja seperti di apartemen, hotel, rumah kos, kapal pesiar, bis, maupun kereta api.

Dikutip dari PestWorld, kutu busuk harus mengonsumsi darah secara teratur untuk bertahan hidup dan berkembang. Manusia bukan satu-satunya sasarannya, karena mereka juga menyerang hewan berdarah panas termasuk unggas dan burung.

Sebenarnya serangga ini tidak dianggap sebagai binatang yang berbahaya karena tidak ada bukti binatang ini menyebarkan penyakit ke manusia. Akan tetapi, gigitannya akan terasa gatal dan tidak nyaman di kulit.

Selain itu, ketika seseorang tak sengaja menggaruk gigitan akibat kutu busuk hingga merusak kulit, hal ini bisa menyebabkan infeksi. Bagi orang yang alergi, gigitannya dapat menyebabkan rasa gatal yang hebat dan juga lecet.

Baca Juga  Penolakan Anies di UGM, Jubir: Mungkin Karena Ketakutan

Tanda awal gigitan yakni adanya gigitan kecil dan gatal di kulit yang sering kali muncul di lengan dan bahu. Kutu busuk seringkali meninggalkan kumpulan gigitan dibandingkan satu gigitan yang menyebar di sana-sini. Serta cenderung meninggalkan kelompok gigitannya dalam barisan lurus atau pola zig-zag, namun bisa juga dalam pola acak.

Selain itu, gigitannya tidak memiliki titik merah di tengahnya seperti halnya gigitan kutu. Pada sebagian orang gigitan mungkin tak menimbulkan bekas atau gatal apa pun. Gigitan umumnya terjadi di sekitar pergelangan kaki dan biasanya ditemukan di area kulit terbuka saat seseorang tidur. Sering kali di wajah, leher, atau tangan.