INDONESIAONLINE – Kota Malang semakin diminati wisatawan mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat okupansi hotel oleh wisatawan asing yang mencapai 30 persen.
Ketua Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan telah mengalami peningkatan signifikan pasca pandemi Covid-19.
“Rata-rata 30 persen dari seluruh tamu hotel adalah wisatawan asing, jumlahnya lebih dari seribu orang,” ungkapnya.
Agoes merinci, wisatawan asing yang berkunjung didominasi oleh pelancong asal Eropa, seperti Jerman dan Belanda. Selain itu, wisatawan Asia, seperti China, Jepang, India, Thailand, dan Singapura juga turut meramaikan Kota Malang.
Menariknya, meski Kota Malang tak memiliki destinasi wisata alam yang umumnya diminati wisatawan asing, namun mereka tetap memilih Kota Malang sebagai tempat beristirahat.
“Kota Malang merupakan kota transit bagi para wisatawan. Event-event yang rutin digelar di Kota Malang juga menjadi daya tarik tersendiri, selain destinasi wisata di Malang Raya,” jelas Agoes.
Lebih lanjut, Agoes menyebutkan fasilitas yang memadai, pelayanan yang baik, dan lokasi yang strategis menjadi alasan Kota Malang dipilih sebagai tempat singgah.
“Kota Malang dinilai paling siap sebagai kota transit dan paling nyaman. Para pemandu wisata juga banyak yang mengarahkan wisatawan untuk menginap di Kota Malang,” tambahnya.
Berdasarkan data PHRI, tingkat hunian kamar hotel di Kota Malang mencapai rata-rata 80 persen, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Puncak kunjungan wisatawan asing terjadi mulai bulan Juni, dan terus meningkat pada Juli hingga Agustus ini (hs/dnv).
