INDONESIAONLINE – Komunitas Nol Sampah mengeluarkan kritik terhadap Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 yang berkaitan dengan label pangan olahan terkait BPA pada galon sekali pakai.
Menurut Wawan Some Koordinator Komunitas Nol Sampah, pelabelan tersebut kurang memberikan edukasi yang memadai kepada masyarakat. Menurut mereka, regulasi tersebut berpotensi mendorong penggunaan kemasan sekali pakai yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah sampah di Indonesia.
“Saya setuju bahwa ada kekhawatiran publik karena sebenarnya semua jenis plastik memiliki potensi bahaya tertentu bagi kesehatan manusia. Ada bahan kimia di dalamnya yang dapat berdampak buruk,” ujarnya, Jumat (19/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa setiap kemasan plastik memiliki risiko paparan kimia yang dapat membahayakan kesehatan, dan batas aman yang diatur pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen dari dampak negatif tersebut.
Namun, menurutnya, kemasan galon sekali pakai (PET) mengandung senyawa antimon yang menjadi perhatian serius bagi kesehatan.
Wawan mendorong pemerintah untuk mengatur batas maksimum senyawa berbahaya dalam kemasan galon sekali pakai secara tegas dan seimbang. “Regulasi haruslah adil dan tidak memihak kepentingan pihak tertentu. Zat kimia yang terdapat dalam plastik PET, misalnya, jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis plastik lainnya,” katanya.
Selain itu, dia juga menyoroti kesalahan umum masyarakat dalam cara menyimpan makanan dalam kemasan plastik, yang dapat mengancam kesehatan. “Plastik PET tidak boleh terkena panas atau sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan lepasnya bahan kimia seperti antimon dan mikroplastik ke dalam makanan,” tegas Wawan.
Sebelumnya, BPOM telah menegaskan bahwa galon guna ulang tetap aman untuk digunakan dalam penyediaan air minum dalam kemasan. Dwiana Andayani, Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM, memastikan bahwa BPOM secara rutin memantau semua air minum dalam kemasan yang beredar untuk memastikan keamanannya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan galon guna ulang, namun harus tetap meningkatkan pemahaman tentang cara penyimpanan dan perawatan kemasan pangan,” tambahnya.
“Jangan terpapar sinar matahari langsung dan hindari perlakuan kasar pada kemasan AMDK dalam galon,” imbau Dwiana.
Komunitas Nol Sampah terus memperjuangkan pendidikan yang lebih baik terkait dampak lingkungan dan kesehatan dari penggunaan berbagai jenis plastik, serta memastikan regulasi yang ada tidak hanya menguntungkan industri tetapi juga melindungi kepentingan masyarakat secara keseluruhan (mbm/dnv).