Tim Pengabdian FK UM Sukses Gelar “Keramas” di Benjor Tumpang

Tim Pengabdian FK UM Sukses Gelar “Keramas”  di Benjor Tumpang

INDONESIAONLINE –  Tim Pengabdian FK UM (Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang) sukses melaksanakan kegiatan “Keramas” atau Kelas Remaja Anti-Stunting yang kedua  di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2024. Tim ini diketuai Rajendera Aulya Gilardino dan dibimbing oleh dr Ardhiyanti Puspita Ratna M Biomed.

Sebelumnya, ”Keramas” I sudah dilaksanakan pada 9 Juni 2024. Kegiatan “Keramas” pertama tersebut berisi serangkaian kegiatan, yang diawali dengan pengecekan Hb untuk mengambil data awal, pembagian tablet penambah darah, sambutan, serta penyampaian materi oleh dosen dan mahasiswa.

Peserta lalu diminta melakukan role play dari kasus yang telah diberikan untuk menilai seberapa jauh memahami materi. Pada kegiatan ini, berbagai materi disampaikan oleh narasumber dosen dan mahasiswa dari Departemen Kedokteran FK UM. Materi meliputi  kesehatan reproduksi, gizi seimbang, anemia, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan peran remaja dalam mencegah stunting.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dan  pemerintah guna menciptakan zero stunting.

Tim Pengabdian FK UM kembali melaksanakan pengabdian kali kedua  dengan tema yang sama, yaitu “Keramas” di Desa Benjor. Desa Benjor dipilih karena sebelumnya memiliki angka stunting yang perlu diperhatikan.

Stunting merupakan salah satu masalah global yang belum terpecahkan, terutama di Desa Benjor. Kondisi ini mendorong Tim Pengabdian FK untuk melakukan aksi nyata dengan menyelenggarakan program pengabdian masyarakat. Dalam hal ini, Tim Pengabdian FK UM mengharapkan agar setelah dilakukan kegiatan tersebut, masyarakat khususnya para remaja di Desa Benjor dapat memahami bahayanya masalah stunting serta bisa menekan angka stunting di desa tersebut.

Dalam “Keramas” kedua ini, kegiatan diawali dengan sambutan  Kepala Desa Benjor Imam Munir. Meskipun kegiatan pengabdian ini yang terakhir, Imam menekankan pentingnya  para remaja menerapkan gaya hidup sehat demi generasi emas.
Selain itu, dia berterima kasih dan berharap ke depannya FK UM dapat kembali lagi menggelar pengabdian dengan program yang berkesinambungan dan menyelesaikan berbagai masalah di Desa benjor.

Sementara, Ketua Tim Pengabdian Mahasiswa FK UM Rajendra menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keterlibatan dan peran serta mahasiswa untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah masyarakat, terutama masalah kesehatan, yaitu stunting.
Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilakukan pengecekan Hb para remaja untuk mengambil data postest guna mengetahui tingkat pengetahuan dan perubahan sikap setelah pemberian materi yang dilakukan pada kegiatan Keramas 1 serta pendataan food tracking para peserta. Tujuannya, untuk mengetahui pemahaman peserta tentang konsumsi gizi sehat sesuai penyuluhan sebelumnya.

Mengapa dalam kegiatan ini dilakukan pula pengecekan Hb? Sebab, Hb merupakan salah satu pendeteksi stunting yang dapat dilakukan. Semakin rendah Hb, maka semakin berisiko terkena anemia, yang merupakan salah satu penyebab stunting.

Selain itu, kegiatan “Keramas” II ini ditutup dengan outbond agar para peserta tetap merasakan dan menerima kesan yang baik dari kegiatan ini serta sebagai bentuk penerapan literasi gerak dan olahraga sesuai penyuluhan yang telah dilakukan. Para peserta yang hadir terlihat sangat antusias dengan kegiatan yang digelar ini. Hal ini ditunjukkan dengan kesan dan pesan yang sangat baik dalam kegiatan ini.

Setelah kegiatan pengabdian ini, diharapkan agar apa yang telah disampaikan dapat membuat para peserta menyadari akan pentingnya mencegah terjadinya stunting. Sehingga diharapkan ke depannya tidak ada lagi masalah stunting di Indonesia, terutama di Desa Benjor. (red/hel)