INDONESIAONLINE – Iming-iming pekerjaan online bergaji fantastis berujung petaka bagi ribuan warga Malang Raya. Mereka terjebak dalam pusaran bisnis mencurigakan berkedok perusahaan advertising novel online bernama BLK.
MS, salah seorang korban asal Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, harus menelan pil pahit. Tak hanya merugi hingga Rp30 juta, hubungannya dengan keluarga dan kerabat pun retak. Pasalnya, enam temannya ikut tergiur ajakan MS untuk bergabung dengan BLK.
“Awalnya saya kira bisnis online biasa. Katanya berpusat di Colorado, Amerika Serikat, dengan cabang di Surabaya,” ujar MS kepada JatimTIMES, Sabtu (7/9/2024).
Pernyataan MS mengenai kantor cabang BLK di Surabaya memang sesuai dengan informasi yang beredar di dunia maya. Namun, tak ada alamat pasti yang dicantumkan.
Modus operandi BLK diawali dengan sosialisasi rekrutmen yang penuh iming-iming keuntungan berlipat. Para korban, termasuk MS, dijanjikan pendapatan menggiurkan hanya dengan menyelesaikan tugas sederhana melalui smartphone.
“Kami diminta ‘top up’ dengan nominal tertentu untuk mendapatkan tugas. Semakin tinggi levelnya, semakin besar biaya ‘top up’-nya,” jelas MS.
Ironisnya, ‘top up’ yang dilakukan mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang mencapai Rp700 juta dengan masa kontrak satu tahun.
Tugas yang diberikan berupa membaca referensi novel online berbahasa Inggris selama 20 detik. “Awalnya bayaran lancar, tapi lama-lama macet. Kami diberi janji-janji manis hingga akhirnya tak ada kejelasan,” keluh MS.
Diperkirakan, jumlah korban BLK mencapai ribuan orang dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah di Malang Raya. MS dan korban lainnya berharap pihak berwajib segera mengusut kasus ini dan menangkap pelaku di balik BLK.
Sebagai informasi tambahan dari narasumber, top up di BLK paling rendah adalah Rp 302.400 hingga ratusan juta rupiah disesuaikan dengan level karyawan (K1 hingga k9) yang ditentukan perusahaan fiktif tersebut.