INDONESIAONLINE – Alun-Alun Merdeka Kota Malang bakal semakin cantik dengan pembenahan yang akan dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Pembenahan tersebut rencananya dilakukan pada bagian penerangan yang dinilai kurang layak.

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahmanmengatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 900 juta. Bahkan saat ini pihaknya telah mengirimkan rencana penganggaran dan pengerjaan proyek ke Badan Layanan Pengadaan (BLP) yang nantinya segera dilakukan proses tender.

“Nilai pagunya Rp 900 juta. Masih kami kirimkan ke BLP, lalu proses tender. Konsepnya, kita tambah penerangan di Alun-Alun Merdeka. Dengan detail perencanaan, bukan lampu dekorasinya, tapi lampu penerangan khusus,” ujar Rahman.

Menurut Rahman, kebutuhan penerangan Alun-Alun Merdeka memang sangat diperlukan. Selain bahaya dari tindak kriminal, juga rentan digunakan untuk perbuatan asusila. “Kondisi saat ini kalau malam gelap sekali, sehingga upaya yang dilakukan ini termasuk mencegah potensi kriminalisasi walaupun sejauh ini kami tidak menerima laporan,” ungkap dia.

Baca Juga  Chef Renatta hingga Dokter Tirta Keluhkan Polusi Udara Jakarta sampai Beri Tips Jaga Kesehatan

Untuk lampu yang rencananya akan dipasang sendiri, Rahman mengaku memiliki konsep berbeda dengan lampu di kawasan Kayutangan Heritage ataupun Alun-alun Tugu. Penerangan tersebut dijelaskan Rahman bukan untuk penerangan jalan, namun khusus penerangan  di dalam Alun-Alun Merdeka.

Nantinya, setidaknya ada 70 lebih titik yang akan dipasang penerangan di area Alun-Alun Merdeka. Dan penerangan nantinya akan lebih banyak dipasang di kawasan timur karena lokasi tersebut dinilai terlalu gelap saat malam hari.

“Konsepnya tidak sama dengan Heritage. Jadi, seperti PJU (Penerangan Jalan Umum) tapi dengan konsep perencanaan yang sudah dibuat untuk menerangi Alun-Alun Merdeka,” ujar Rahman.

Terpisah salah satu pengunjung Alun-Alun Merdeka, Linda (27), mengatakan bahwa alun-alun yang ada di pusat kota ini tidak lebih untuk kuliner. Sebab, di Alun-Alun Merdeka penerangan disebut kurang.

Baca Juga  DLH Kota Malang Terus Genjot ProKlim untuk Mitigasi Perubahan Iklim

“Saya jarang sebenarnya ke sini (Alun-Alun Merdeka, red), tapi ketika ke alun-alun saat malam hari selalu gelap. Sehingga saya hanya mencari jajanan yang ada di pagar luar allun-alun,” kata Linda.

Karena penerangan yang dianggap kurang, Linda memberikan usul untuk melakukan penataan Alun-Alun Merdeka. Apalagi kawasan ini terkadang menjadi titik macet, ditambah banyaknya pedagang kaki lima yang berdagang kadang sembarangan di pinggir jalan.

“Sama pedagangnya ini, kalau bisa ya diberi ruang di mana gitu atau di dalam. Soalnya ini kan banyak, terus kadang bikin macet,” tutup Linda. (hs/hel)