INDONESIAONLINE – Upaya Pemkot Batu untuk memaksimalkan peran pelaku usaha lokal dalam belanja daerah menunjukkan hasil positif. Hingga triwulan ketiga tahun ini, Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) mencatat nilai transaksi belanja produk dalam negeri melalui e-katalog mencapai Rp185 miliar, melampaui capaian tahun lalu di periode yang sama.
Kepala BPBJ Kota Batu, Dian Fachroni menyatakan optimisme untuk mencapai target Rp200 miliar pada akhir tahun. “Nilai transaksi tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya Rp161 miliar di triwulan ketiga,” ujarnya.
Dian menekankan bahwa BPBJ gencar mengkampanyekan tagline “Makin Lokal Makin Bangga” untuk memberdayakan UMKM yang memiliki daya saing. Ia yakin bahwa belanja produk lokal akan memperkuat ekonomi daerah.
“Kami mendorong UMKM untuk meningkatkan pemasaran dengan masuk ke e-katalog lokal, Bangga E-Lokal, yang diinisiasi untuk menyerap produk UMKM Kota Batu,” jelasnya.
Melalui Bangga E-Lokal, UMKM mendapatkan kemudahan administrasi dan pembayaran, serta standar kualitas produk yang telah terpenuhi.
Sebagai informasi, pemerintah daerah diwajibkan untuk mengalokasikan minimal 40% dari APBD untuk belanja produk lokal melalui e-katalog. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional dan mendukung pertumbuhan UMKM.
Di Kota Batu sendiri, saat ini tercatat 19.253 produk dari 930 penyedia UMKM yang terdaftar di E-katalog, tersebar di 34 etalase. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya memiliki 570 UMKM dan 26 etalase.
“Ini menunjukkan komitmen kami untuk memaksimalkan potensi produk lokal Kota Batu dan mendorong konsumsi produk dalam negeri,” pungkas Dian.
Keberhasilan Pemkot Batu dalam meningkatkan belanja produk lokal menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengoptimalkan peran UMKM dalam pembangunan daerah (pl/dnv).
